Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Bisnis HK Metal (HKMU) Afiliasi Ricky Harun, 99 Persen Saham Publik Nyangkut

Bisnis emiten baja terafiliasi Ricky Harun, PT HK Metal Utama Tbk. (HKMU) tersendat karena dua anak usaha tidak lagi beroperasi.
Bisnis emiten baja terafiliasi Ricky Harun, PT HK Metal Utama Tbk. (HKMU) tersendat karena dua anak usaha tidak lagi beroperasi.
Bisnis emiten baja terafiliasi Ricky Harun, PT HK Metal Utama Tbk. (HKMU) tersendat karena dua anak usaha tidak lagi beroperasi.

Bisnis.com, JAKARTA – Kelangsungan bisnis emiten baja terafiliasi Ricky Harun, PT HK Metal Utama Tbk. (HKMU) kembali dipertanyakan saat dua anak usaha tidak lagi beroperasi.

Sepanjang 2022, HKMU pun masih merugi dan mendapat opini tidak menyatakan pendapat dari akuntan independen atas laporan keuangan, padahal 99 persen saham dipegang masyarakat. 

Manajemen HKMU melalui keterbukaan informasi mengatakan sejak Januari 2023, dua anak usaha yang menyokong pendapatan HKMU sepanjang 2022 justru tidak beroperasi lagi. Ialah PT Handal Aluminium Sukses dan PT Rasa Langgeng Wira yang tidak beroperasi karena kurangnya modal. 

“Perusahaan yang sudah tidak beraktivitas dapat beroperasi kembali secara penuh jika memperoleh pendapatan modal dari pemegang sahan,” kata manajemen, dikutip Minggu (4/6/2023). 

Dua anak usaha itu merupakan penyokong mayoritas pendapatan HKMU. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, Handal Aluminium Sukses meraih penjualan Rp108,62 miliar atau 57,33 persen dari pedapatan HKMU yang tercatat sebesar Rp189,45 miliar.

Selain menyumbang pendapatan, anak usaha ini menyumbang kerugian tahun berjalan sebesar Rp144,93 miliar sepanjang 2022. 

Sementara itu, anak usaha Rasa Langgeng Wira mencatatkan penjualan sebesar Rp26,80 miliar, 14,14 persen dari pendapatan HKMU sepanjang 2022. Rasa Langgeng Wira menyumbang kerugian sebesar Rp9,32 miliar. 

Meski dengan kondisi keuangan merugi, manajemen HKMU mengklaim Grup HKMU tetap beroperasi penuh sepanjang 2022. Laporan keuangan menunjukkan sepanjang 2022, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas HKMU tercatat sebesar Rp204,62 miliar. Sementara di 2021 rugi bersih tercatat sebesar Rp229,46 miliar. 

Atas laporan keuangan tersebut, HKMU mendapat opini tidak menyatakan pendapat dari akuntan independen atas laporan keuangan. 

Tim Auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsoilidasian grup terlampir karena tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit. 

“Kami tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat,” kata tim Auditor dalam catatan laporan keuangan, dikutip Minggu (4/6/2023). 

Penilaian auditor ini didasari sejumlah faktor, salah satunya adalah tidak beroperasinya dua anak perusahaan emiten industri metal, baja, dan besi tersebut. 

Lebih jauh, HKMU juga membukukan rugi komprehensif senilai Rp206,71 miliar, dengan akumulasi saldo defisit sebesar Rp482,15 miliar per 31 Desember 2022, ditambah tumpukan utang yang telah jatuh tempo kepada bank sejumlah Rp259,81 miliar.

"Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian signifikan tentang kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya," tulis KAP Djoko, Sidik, dan Indra. 

Dalam kerja auditnya, mereka menilai HKMU telah menetapkan sejumlah langkah yang diambil untuk menghadapi kondisi tersebut, tetapi tidak terdapat bukti audit yang memadai terkait rencana dan prospek bisnis di masa yang akan datang.

"Karena itu kami tidak dapat menentukan apakah rencana manajemen tersebut dapat mendukung kewajaran asumsi manajemen bahwa grup mampu melangsungkan usahanya, dan mampu membayar kewajibannya," lanjutnya.

Sementara itu, di tengah pertanyaan mengenai kelangsungan usaha HKMU, 99 persen saham milik masyarakat terjerembab dalam ketidakpastian usaha. 

Data RTI Business mencatat masyarakat menggenggam 99,90 persen saham atau sebanyak 3,21 miliar saham. Sementara pemegang saham lain yaitu Rudi Ramdhani Firmansyah sebagai pengendali yang hanya memiliki 0,10 persen saham atau sebanyak 3,20 juta saham. 

Nasib saham publik yang nyangkut tersebut bermula saat saham HKMU tak beranjak dari level 'gocap' sejak lebih dari 1 tahun lamanya. Melihat kondisi ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau khusus saham HKMU sejak 30 November 2022 akibat akibat likuditas perdagangan yang rendah.

HKMU juga terafiliasi dengan artis Ricky Harun. Ricky Chilnady Pratama atau Ricky Harun tercatat menjabat sebagai salah satu komisaris HKMU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper