Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bertengger menjadi emiten paling laris diperdagangkan pekan ini dengan nilai transaksi sebesar Rp11,29 triliun selama periode 29 hingga 31 Mei 2023.
Saham GOTO bercokol di urutan pertama mengungguli saham BBCA diurutan kedua dengan nilai transaksi Rp7,20 triliun, kemudian BBRI Rp4,63 triliun, posisi selanjutnya TLKM dengan nilai transaksi Rp3,42 triliun dan BMRI di urutan kelima dengan transaksi sebesar Rp2,05 trilun.
Berdasarkan data statistik mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO diperdagangkan sebanyak 82,11 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp11,29 triliun.
Tingginya nilai transaski saham GOTO tersebut sedikit banyak disumbang oleh perdagangan pada hari kemarin (31/5/2023), dimana saham GOTO tiba-tiba terban 34,86 persen hingga menyentuh auto reject atas atau ARA. Padahal sepanjang perdagangan GOTO hanya bergerak di rentang Rp104 hingga Rp110 hingga 10 menit sebelum penutupan pasar.
Berdasarkan data order book, hingga pukul 15.49 WIB saham GOTO berada di level Rp108 per saham atau turun 0,92 persen.
Namun keadaan berbalik pukul 16.00 WIB di mana saham GOTO melambung ARA ke level Rp147 per saham. Pada pukul 16.00 WIB terdapat transaksi beli di harga Rp147 atau naik 34,86 persen dengan kode broker ZP (Maybank Sekuritas) di beberapa transaksi.
Baca Juga
Sepanjang perdagangan saham GOTO bergerak di rentang Rp104 atau turun 4,58 persen dan Rp147 atau naik 34,86 persen, sebelumnya GOTO dibuka di posisi Rp109 per saham.
Data RTI Business menyebutkan pada perdagangan kemarin di pasar reguler, sebanyak 45,9 miliar saham diperdagangkan dengan rincian beli foreign buy sebesar 42,2 miliar atau sekitar 45,96 persen dan domestic buy di 3,7 miliar atau 4,04 persen. Sementara itu foreign sell sebanyak 24,32 persen atau sekitar 22,3 miliar saham dan domestic sel sebesar 25,68 persen atau 23,6 miliar saham.
Sementara dari nilai transaksi sebesar Rp6,4 triliun, foreign buy mendominasi sebesar Rp6 triliun atau 46,79 persen disusul foreign sell sebanyak R3,2 triliun, domestic buy sebesar Rp413,2 miliar dan domestic sell sebesar Rp3,3 triliun.
Perlu diketahui, kenaikan saham GOTO sejatinya sudah diprediksi oleh sejumlah analis sejak jauh-jauh hari, terutama sejak saham GOTO resmi masuk ke dalam Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Saham GOTO masuk ke dalam MSCI Global Standard Indexes dan baru berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilanus Nico Demus mengatakan dengan masuknya saham GOTO ke indeks MSCI akan menjadi katalis positif secara jangka pendek.
Pasalnya, Indeks MSCI merupakan salah satu indikator yang selalu digunakan oleh pelaku pasar dan investor asing khususnya dalam mencari perusahaan yang masuk dalam kategori layak investasi.
"Hal ini tentu akan memberikan peluang yang lebih besar bagi GOTO untuk menarik investor asing untuk masuk. Dengan kriteria yang sudah disediakan oleh MSCI, tentu apabila ada emiten yang masuk ke dalam kategori tersebut, akan menjadi salah satu sentimen yang positif secara jangka pendek," ujar Nico kepada Bisnis, Jumat, (12/5/2023).
Hal tersebut lah yang meningkatkan antusiasme para pelaku pasar dan investor baik asing maupun domestik yang bermain di saham GOTO semakin menguat. Saham GOTO pun diproyeksi mengalami kenaikan.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun naik signifikan, saham GOTO bukannya tak memiliki risiko untuk kembali mengalami turbulensi. Sebab bila mengacu orderbook pada saat perdagangan ditutup BEI, masih ada antrean investor yang berminat menjual 58,02 juta lot atau 5,8 miliar lembar saham GOTO di pasar reguler dengan harga penutupan.