Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Melandai, Jayamas Medica (OMED) Tetap Target Pendapatan Naik 30 Persen Tahun Ini

PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) menargetkan pertumbuhan pendapatan 25—30 persen pada 2023 meskipun sebaran kasus Covid-19 telah melandai.
Ilustrasi Covid-19. PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) menargetkan pertumbuhan pendapatan 25—30 persen pada 2023 meskipun sebaran kasus Covid-19 telah melandai./Istimewa
Ilustrasi Covid-19. PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) menargetkan pertumbuhan pendapatan 25—30 persen pada 2023 meskipun sebaran kasus Covid-19 telah melandai./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) menargetkan pertumbuhan pendapatan 25—30 persen pada 2023 meskipun sebaran kasus Covid-19 telah melandai. OMED sendiri membukukan penurunan kinerja pada 2022 lalu.

Manajemen OMED dalam laporan public expose menjelaskan pertumbuhan pendapatan akan didukung oleh potensi kenaikan volume penjualan hingga 30 persen. Di sisi lain, kebijakan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi katalis target pertumbuhan ini.

“Beberapa rumah sakit pemerintah yang tahun lalu belum membeli produk dalam negeri, tahun ini telah banyak menggunakan produk domestik. Basis pelanggan kami yang dulu membeli single digit SKU sekarang telah banyak yang meningkat sampai dua digit,” tulis manajemen, Selasa (30/5/2023).

Faktor pendorong lain juga datang dari kapasitas produksi yang meningkat untuk produk-produk yang awalnya sulit dipenuhi pasokannya. Manajemen mengatakan agresivitas untuk memenuhi stok dalam waktu cepat menjadi pendorong bagi OMED untuk memperluas penjualan dan pemasaran.

Adapun beberapa produk yang akan ditingkatkan kapasitas produksinya mencakup kasa, jarum suntik, dan underpad yang telah naik dua kali lipat daripada tahun lalu. Manajemen mengatakan akan lebih banyak produk OMED yang dinaikkan produksinya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, OMED mengakumulasi pendapatan sebesar Rp1,73 triliun. Pendapatan itu mencerminkan penurunan sebesar 21,89 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp2,22 triliun.

Turunnya pendapatan OMED diikuti dengan berkurangnya beban pokok penjualan sebesar 10,26 persen year on year (YoY) dari Rp1,32 triliun pada 2021 menjadi Rp1,18 triliun. Namun koreksi pendapatan yang lebih dalam membuat laba kotor OMED ikut turun sebesar 38,90 persen sebesar 38,90 persen YoY dari Rp904,29 miliar menjadi Rp552,49 miliar.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 49,21 persen YoY menjadi Rp285,78 miliar dari sebelumnya Rp562,69 miliar.

Meski demikian, OMED melaporkan bahwa volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 14,8 persen YoY pada 2022. Capaian itu didukung dengan penjualan produk dari kategori Medical Disposable and Consumables yang mampu meningkat 33,2 persen secara YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper