Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bekasi Fajar (BEST) Mau Ekspansi Lahan, Siapkan Capex Rp300 Miliar

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar. Sebagian besar dana akan digunakan untuk mengakuisisi lahan.

Head of Investor Relations BEST Seri mengatakan aktivitas penambahan lahan memang rutin dilakukan untuk memperkuat kawasan industri. Salah satunya adalah kawasan industri MM2100 yang akan ditambah lahannya untuk mencapai target penjualan hingga 20 hektare.

“Dalam mendukung rencana kami itu kami mencadangkan budget sebesar Rp300 miliar untuk 2023 yang sebagian besar untuk landbanking dan infrastruktur. Jadi, fokus untuk pengembangan lahan kawasan industri,” ujar Seri dalam paparan publik, Selasa (30/5/2023).

Adapun rinciannya sebanyak 90 persen atau Rp270 miliar dari capex Rp300 miliar akan digunakan untuk pembelian lahan dan infrastruktur. Nantinya persiapan dana itu akan dibagi rata menjadi Rp135 miliar untuk masing-masing pembelian lahan dan pembangunan infrastruktur.

Saat ini BEST memiliki persediaan lahan atau land bank bersih seluas 688 hektare per kuartal I/2023. Persediaan tersebut turun dari 699 hektare pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara sisa dana Rp30 miliar capex rencananya akan digunakan untuk pengembangan fasilitas yang ada dan juga infrastruktur pada kawasan industri.

Selain itu, dia menyebut dalam pendanaan capex tersebut BEST akan sepenuhnya menggunakan kas internal. Adapun BEST belum berencana mencari pendanaan baru.

Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini, para pemegang saham juga sepakat untuk tidak membagikan dividen dari laba tahun buku 2022.

Laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp33,74 miliar akan dimasukan dan dibukukan sebagai laba ditahan. Hal ini bertujuan untuk menambah modal kerja dan pertimbangan dalam pengembangan usaha BEST.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, BEST mampu membalikkan rugi Rp71,05 miliar menjadi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp33,74 miliar pada 2022.

BEST mencatatkan pendapatan senilai Rp542,83 miliar sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 136,18 persen dari Rp229,83 miliar secara year-on-year (YoY).

Secara perinci, pendapatan dari segmen tanah mencapai Rp374,92 milair atau naik 372,66 persen, hotel mencapai Rp7,68 miliar atau naik 35,88 persen, dan lain-lain mencapai Rp36,74 miliar atau naik 25,13 persen.

Selain itu, pendapatan dari biaya maintenance, service charge, air dan sewa mencapai Rp123,46 miliar atau naik 6,46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper