Bisnis.com, JAKARTA — PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menargetkan pendapatan Rp650 miliar atau naik 19,74 persen dari Rp542,83 miliar dari pendapatan 2022. Sementara itu, laba ditargetkan Rp100 miliar atau melonjak 196,38 persen dari Rp33,74 miliar.
Head of Investor Relations BEST Seri mengatakan target pendapatan Rp500 miliar tersebut mayoritas akan berasal dari penjualan tanah. Adapun BEST optimistis laba dapat menembus Rp100 miliar berkat penjualan tanah yang cukup besar dibandingkan dengan pendapatan berulang atau recurring income.
“Kami cukup optimistis penjualan tanah dan bottomline Rp100 miliar didasari oleh naiknya penjualan tanah itu margin cukup besar dibandingkan dengan recurring income,” ujar Seri dalam paparan publik, Selasa (30/5/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan pendapatan berulang ditargetkan tumbuh stabil di kisaran 6 persen. Pendapatan berulang masih akan disokong oleh bisnis maintenance atau pemeliharaan dan air yang disediakan kepada para tenant.
Sekitar 62 persen dari pendapatan berulang merupakan pemeliharaan dan penyediaan air untuk para tenant. Sementara sisanya berasal dari usaha fasilitas pada kawasan industri seperti MM2100, Hotel Enso, dan sewa perkantoran.
Sementara untuk penjualan pemasaran BEST memasang target Rp651 miliar pada 2023. Target tersebut naik sekitar 23,76 persen dari capaian Rpa526 sepanjang 2022.
Baca Juga
BEST mencatatkan marketing sales sebesar Rp51 miliar hingga kuartal I/2023. Capaian tersebut baru 7,83 persen dari target Rp651 miliar pada 2023.
Dalam mencapai target tersebut, BEST akan fokus dalam menarik permintaan dari industri yang sedang tumbuh dan gencar melakukan ekspansi. Beberapa diantaranya adalah gudang, elektronik, FMCG, kendaraan listrik, dan data center.
Marketing sales Rp51 miliar yang diperoleh BEST per kuartal I/2023 berasal dari sektor pergudangan atau logistik, serta sektor otomotif. Adapun BEST menyebut dalam pipeline terdapat 77 hektare per 31 Maret 2023.
Selain itu, capaian marketing sales BEST sejatinya turun 80,82 persen dari Rp266 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).
Berdasarkan lahan yang terjual capaian marketing sales Rp51 miliar tersebut berasal dari penjualan 2 hektare lahan dengan harga rata-rata per meter persegi atau average selling price (ASP) mencapai Rp2,9 juta.
Sementara pada 2021, BEST mencatatkan penjualan 8 hektare lahan dengan ASP sebesar Rp3,3 juta per meter perseginya.