Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham emiten koleksi Lo Kheng Hong, yakni PT Intiland Development Tbk. (DILD) tengah menunjukkan kinerja ciamik dalam beberapa waktu terakhir. Kepemilikan Lo Kheng Hong pada saham DILD dinilai turut mendongkrak kinerja saham emiten properti tersebut.
Berdasarkan data RTI, saham DILD sempat dibuka menguat 6,98 persen atau naik 18 poin ke level Rp276 pada awal sesi I Senin (29/5/2023). Meski demikian, saham DILD sedang terkoreksi 4,65 persen atau turun 12 poin ke level Rp246 pada akhir sesi I.
Adapun dalam kurun waktu 11 hari perdagangan secara kumulatif saham DILD menguat 48,75 persen. Kemudian secara 30 hari kumulatif menguat 40,94 persen per sesi I hari ini.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan sosok Lo Kheng Hong sebagai salah satu investor retail terbesar DILD menjadi salah satu faktor naiknya saham. Hal ini aksi Lo Kheng Hong yang mengoleksi saham DILD turut mendorong antusiasme pasar.
“Adanya kepemilikan salah satu investor retail besar juga mendorong antusiasme pasar terhadap DILD,” ujar Jono kepada Bisnis, Senin (29/5/2023).
Selain itu, dia menyebut saham DILD mendapat katalis positif dari laporan keuangan kuartal I/2023. DILD mampu membalikkan rugi menjadi laba bersih sebesar Rp30,38 miliar per kuartal I/2023. Sebelumnya mencatatkan rugi Rp72,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyebut laba bersih yang berbalik positif merupakan dampak dari pengakuan pendapatan properti high-rise setelah adanya serah terima proyek 57 Promenade.
Sebelumnya, Manajemen DILD mengatakan meningkatnya pendapatan174,33 persen menjadi Rp1,54 triliun per kuartal I/2023 disokong oleh pengakuan pendapatan dari 57 Promenade dan penyerahan unit rumah Graha Natura dan gudang unit di Aeropolis Technopark.
“Katalis positif lain yaitu dari suku bunga BI yang tetap. sentimen negatif dari potensi daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya untuk membeli properti,” ujar Jono.
Hal senada juga diutarakan oleh analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian yang menyebut naiknya saham DILD berkat meningkatnya kinerja keuangan per kuartal I/2023. Terlebih lagi DILD mencatatkan peningkatan penjualan sehingga mampu membalikan rugi menjadi laba.
Dia menyebut langkah Bank Indonesia (BI) yang memperpanjang pelonggaran rasio Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat mendorong kinerja DILD kedepannya. Pembiayaan properti maksimal 100 persen tersebut akan berlaku hingga 31 Desember 2023.
“Hal ini sebagai langkah antisipatif terhadap dampak dari kecenderungan kenaikan sukubunga acuan BI di akhir 2022 hingga awal 2023 yang berpotensi meningkatkan bunga KPR. Secara keseluruhan, pemulihan aktivitas ekonomi turut mendorong peningkatan di sisi retail sales, salah satunya properti dan retail space,” ujar Rio kepada Bisnis, Senin (29/5/2023).
Phintraco Sekuritas memberi rekomendasi sell on strength untuk saham DILD dengan target Rp250-Rp260. Hal ini lantaran DILD rawan profit tracking pada rentang Rp250-Rp260.
Selain itu, terlihat adanya penurunan positive slope MACD, serta Stochastic RSI dan MFI cenderung mulai bergerak turun dari overbought area.