Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten mulai merambah ke bisnis energi hijau, mulai dari ekspansi ke sektor kendaraan listrik hingga ekspansi tambang nikel. Lalu, seberapa menarik IPO di sektor ini untuk dicermati?
Baru-baru ini, Grup Bakrie memboyong anak usahanya PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) untuk IPO. Perseroan melepas 8,75 miliar saham baru dengan harga penawaran berkisar di Rp100 - Rp130 per saham dan mengincar dana hingga Rp1,13 triliun.
Masa penawaran awal IPO VKTR pada 26 – 31 Mei 2023, perkiraan masa penawaran umum 12 – 14 Juni 2023, dan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia 16 Juni 2023.
Sebelumnya, ada pula sejumlah emiten yang masuk ke sektor kendaraan listrik seperti PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) bekerja sama membentuk usaha patungan di bidang motor listrik, yakni Electrum.
Selain itu, ada PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang menggelontorkan investasi setara Rp373,8 miliar untuk ekspansi ke pengembangan kendaraan listrik melalui PT Ilectra Motor Group, PT Foxconn Indika Motor, dan PT Energi Makmur Buana untuk meluncurkan produk motor listrik Alva.
Ada pula, emiten PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) yang merupakan entitas grup M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) juga memproduksi motor listrik Volta.
Baca Juga
Beberapa emiten juga masuk ke industri nikel untuk menangkap permintaan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik seperti yang baru-baru ini IPO, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), yang merupakan anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) entitas Grup Harita.
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi mengatakan secara prospek, sektor kendaraan listrik baik jangka pendek dan jangka panjang akan menarik.
"Apalagi sektor ini juga berkaitan dengan beberapa jenis industri dan model usaha yang terkait, contohnya saja misalnya dari nikel sebagai komponen baterai listrik. Begitu pula dengan emiten yang terkait dengan otomotif, jika emiten tersebut ingin melakukan ekspansi untuk memproduksi komponen kendaraan listrik," katanya kepada Bisnis, dikutip Minggu (28/5/2023).
Belum lagi, saat ini motor listrik juga sudah mendapatkan subsidi, meskipun dari sisi sosialisasi dinilai masih kurang gencar dilakukan.
Leonardo menilai, IPO di sektor green economy cukup menarik meskipun valuasinya masih cukup mahal. Namun, valuasi ini bisa dijustifikasi apabila perkembangan ekosistem dari kendaraan listrik di Indonesia terus bertumbuh dan semakin baik.