Bisnis.com, JAKARTA — Emiten energi PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan telah menghabiskan investasi sebesar US$25 juta atau setara Rp373,8 miliar (kurs Jisdor Rp14.952 per dolar AS) untuk pengembangan kendaraan listrik.
Direktur dan Group Chief Investment Officer Indika Energy Purbaja Pantja mengatakan hingga Maret 2023, INDY telah menghabiskan investasi sebesar US$25 juta untuk pengembangan ekosistem kendaraan listriknya. Dia menjelaskan INDY mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui tiga perusahaan, yakni PT Ilectra Motor Group, PT Foxconn Indika Motor, dan PT Energi Makmur Buana (EMB).
"Alva, perusahaan kendaraan listrik buat kami saat ini statusnya sudah menjual preorder yang kisarannya sudah ribuan, dan ini dilanjutkan dengan manufaktur yang sudah kami bangun tahun lalu, dengan kapasitas produksi 100.000 unit per tahun," kata Purbaja, di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Purbaja melihat prospek kendaraan listrik di Indonesia masih sangat baik. Menurutnya, perkembangan motor listrik di Indonesia sangat potensial.
Dia berharap penjualan Alva ke depan akan lebih meningkat lagi, ditambah dengan peluncuran produk baru.
Kedua, adalah pengembangan kendaraan listrik bus dengan pengembagan JV bersama Foxconn. Ke depan, INDY berharap bus listrik ini bisa mengaspal di Jakarta dan kota-kota lain, dan bisa mensupport program pemerintah ke depannya.
Baca Juga
Semnetara itu, ekosistem terakhir adalah distribusi kendaraan listrik melalui Energi Makmur Buana. Purbaja menuturkan EMB adalah perusahaan distributor untuk bus listrik, salah satunya Edison Motor dari Korea, Foxconn, dan juga fasilitas pendukungnya, charging station.
"Yang kami harap, dengan adanya Alva, FIM, EMB, kami berharap bisa membuat ekosistem dari kendaraan listrik tersebut. Apabila digabungkan semua sampai akhir Maret, total investasi kami sebesar US$25 juta untuk pengembangan ekosistem ini," tutur Purbaja.