Bisnis.com, JAKARTA — Unak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR), berencana untuk memproduksi kendaraan listrik atau electric vehicle setelah melaksanakan initial public offering (IPO). Hal ini merupakan bagian dari rencana penggunaan dana hasil IPO.
Sebagaimana diketahui, VKTR atau Vektor akan melepas 8,75 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham. Jumlah saham ini mewakili 20 persen saham dari modal dan ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
VKTR berencana menawarkan saham di rentang Rp100—Rp130 per saham. Dengan demikian, total dana yang diincar menembus Rp1,13 triliun.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan 39,93 yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk belanja modal, Kemudian 11,59 persen akan diberikan bagi perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal.
Sekitar 2,49 persen akan digunakan VKTR untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM) dan 1,38 persen akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS). Sisanya sekitar 44,61 persen akan digunakan oleh Vektor untuk modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
“Setelah IPO ini, kami berharap pelaksanaan rencana bisnis perusahaan dapat berjalan secara maksimal dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung dengan penggunaan dana hasil IPO,” kata Gilarsi dalam siaran pers, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga
Dia lantas menyampaikan komitmen VKTR untuk mendistribusikan kendaraan listrik. Aktivitas ini telah dimulai melalui distribusi 52 bus listrik dengan merek BYD untuk TransJakarta. Dalam setahun terakhir, 30 bus kami yang telah beroperasi telah mengangkut hampir 10 juta penumpang, melaju sepanjang 2,8 juta kilometer, mengurangi lebih dari 3.100 ton emisi CO2, serta membantu penghematan biaya operasional TransJakarta sebesar 85 persen setiap hari.
“Kami berkomitmen tidak hanya mendistribusikan kendaraan listrik yang saat ini dimulai dari bus listrik, tapi juga memproduksi kendaraan listrik ke depannya, sehingga dapat berkontribusi untuk TKDN yang lebih tinggi,” tambah Gilarsi.
VKTR sendir tengah mendatangkan bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Tahap selanjutnya, VKTR akan mulai merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya.
Gilarsi menambahkan, selain bus listrik Perseroan juga merambah bisnis EV Truck atau truk listrik. Potensi pasar truk di Indonesia terus bertumbuh. Data yang dihimpun VKTR menunjukkan bahwa pasar EV truck diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun pada 2023.
Tren kebutuhan ini sejalan dengan potensi pertumbuhan di sektor tambang, sawit dan lainnya. Indikator pertumbuhan juga terlihat di sektor logistik.
Saat ini, VKTR telah mulai menggunakan fasilitas KBLBB untuk unit bus di Tri Sakti, Jawa Tengah, dengan kapasitas perakitan 500 unit per tahun dan potensi peningkatan kapasitas hingga lebih dari 3.000 unit per tahun.