Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menargetkan produksi batu bara sebesar 2,3 juta ton sepanjang 2023 sekaligus menebar dividen hingga Rp1,8 triliun.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana Khoirudin menuturkan MBAP menargetkan produksi 2,3 juta ton batu bara untuk 2023, dengan target penjualan antara 2,3 juta ton hingga 2,5 juta ton.
"Selama kuartal I/2023, produksi telah tercapai 526.000 MT," kata Khoirudin, di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Menurutnya, target produksi batu bara MBAP di tahun ini memang tidak mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Hal ini dikarenakan MBAP mengikuti masa hidup tambangnya.
"Jadi kami punya strategi life of mine, di mana tahun ini kami merencanakan pnejualan antara 2,4-2,5 juta ton untuk tambang dari Malinau," tuturnya.
Untuk harga batu bara, Khoirudin memperkirakan di satu sisi terdapat ancaman ekonomi global yang akan mempengaruhi harga. Menurutnya, hal itu akan memberikan tekanan ke industri batu bara.
Baca Juga
Selain itu, kata dia, terdapat juga masalah sentimen ke energi fosil yang akan memberikan tekanan. Akan tetapi, apabila melihat cuaca saat ini dengan curah hujan yang masih sangat tinggi, Khoirudi memproyeksikan tahun ini tetap akan menjadi tahun yang menantang untuk produksi batu bara.
"Kami lihat ini akan menyeimbangkan tekanan terhadap batu bara di satu sisi, tapi ada masalah suplai di sisi lainnya. Jadi kami percaya sampai akhir tahun ini harga batu bara masih akan tetap stabil seperti kondisi saat ini," ujar Khorudin.
Adapun pada 2022 lalu, MBAP mencatatkan produksi batu bara sebesar 3,19 juta ton, dengan penjualan sebesar 3,23 juta ton.