Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 23 Mei 2023

Rupiah hari ini akan terpengaruh laju dolar AS usai pertemuan Presiden Joe Biden dan Ketua Parlemen Kevin McCarthy mengenai pagu utang AS.
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Dolar Asia Money Changer, Jakarta, Senin (18/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi akan terpangaruh volatilitas dolar Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Joe Biden dan Ketua Parlemen Kevin McCarthy mengatakan mereka melakukan pembicaraan produktif tentang pagu utang AS.

Kemarin (22/5/2023), rupiah berhasil ditutup menguat 0,27 persen ke Rp14.890 per dolar AS, ketika mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/5/2023), imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan moneter sedikit berubah pada 4,31 persen yang turut memengaruhi gerak dolar AS. Investor dinilai akan tetap waspada sampai ada tanda-tanda yang lebih jelas bahwa kebuntuan antara negosiasi perwakilan dari partai Demokrat dan Republik AS berpotensi pecah sebelum pemerintah AS kehabisan uang.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kemungkinan cukup rendah bahwa AS dapat membayar semua tagihannya pada pertengahan Juni.

Adapun Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy belum dapat mencapai kesepakatan pada Senin (22/5/2023) waktu setempat tentang cara menaikkan plafon utang pemerintah AS sebesar US$31,4 triliun hanya dengan 10 hari sebelum kemungkinan gagal bayar yang dapat menenggelamkan ekonomi AS.

Presiden dari Partai Demokrat dan anggota Kongres dari Partai Republik telah berjuang untuk membuat kesepakatan, karena McCarthy menekan Gedung Putih untuk menyetujui pemotongan anggaran federal yang dianggap Biden sebagai sebuah langkah ekstrem, dan presiden mendorong pajak baru yang ditolak oleh Partai Republik.

Namun, kedua belah pihak menekankan perlunya menghindari default dengan kesepakatan bipartisan setelah pertemuan Senin malam, dan mengisyaratkan bahwa mereka akan berbicara secara teratur dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip Reuters, Selasa (23/5/2023), seorang sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa para negosiator Gedung Putih kembali ke Capitol Hill pada Senin malam untuk melanjutkan pembicaraan.

"Kami menegaskan sekali lagi bahwa default tidak dapat dilakukan dan satu-satunya cara untuk bergerak maju adalah dengan itikad baik menuju kesepakatan bipartisan," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, yang disebutnya produktif.

Sementara itu, McCarthy mengatakan kepada wartawan setelah lebih dari satu jam pembicaraan dengan Biden bahwa negosiator akan berkumpul, bekerja sepanjang malam untuk mencoba menemukan titik temu.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah secara live.

15:24 WIB
Rupiah ditutup perkasa Rp14.875

Rupiah ditutup menguat 0,10 persen atau 15 poin ke Rp14.875 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,16 persen atau 0,17 poin ke 103,37.

14:02 WIB
Rupiah masih kuat Rp14.867

Rupiah perkasa dengan menguat 0,15 persen atau 22,50 poin ke Rp14.867,50 per dolar AS pada 13.59 WIB.

Adapun indeks dolar AS menguat 0,05 persen atau 0,05 poin ke 103,25. 

12:14 WIB
Rupiah perkasa Rp14.861

Rupiah menguat 0,19 persen atau 29 poin ke Rp14.861 per dolar AS pada 12.09 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,06 persen atau 0,06 poin ke 103,26.

10:29 WIB
Rupiah berbalik menguat Rp14.866

Rupiah berbalik arah dengan menguat 0,16 persen atau 23,50 poin ke Rp14.866,50 per dolar AS pada 10.21 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,10 persen atau 0,10 poin ke 103,30. 

09:18 WIB
Rupiah melemah Rp14.900

Rupiah dibuka melemah 0,07 persen atau 10 poin ke Rp14.900 per dolar AS pada awal perdagangan. 

Adapun indeks dolar AS menguat 0,11 persen atau 0,11 poin ke 103,31. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper