Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Merosot, Investor Mencerna Kata-kata Sakti Bos The Fed

Emas mengalami sedikit permintaan safe haven selama seminggu terakhir, dengan harga jatuh tajam di bawah level US$2.000.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan Senin (22/5/2023) waktu setempat, berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu. Pelemahan ini dipicu negosiasi tentang kenaikan pagu utang AS antara pemerintahan Biden dan Kongres AS yang terus berlanjut. 

Pelaku pasar juga menaruh perhatian pada kebijakan moneter Bank Sentral menyusul isyarat beragam dari Federal Reserve.

Mengutip Antara, Selasa (23/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, tergelincir US$4,40 atau 0,22 persen menjadi ditutup pada US$1.977,20 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.984,80 dan terendah di US$1.970,70.

Emas berjangka terangkat US$21,80 atau 1,11 persen menjadi US$1.981,60 pada Jumat (19/5/2023), setelah anjlok US$25,10 atau 1,26 persen menjadi US$1.959,80 pada Kamis (18/5/2023), dan merosot US$8,10 atau 0,41 persen menjadi US$1.984,90 pada Rabu (17/5/2023).

Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan tentang menghindari gagal bayar AS pada Senin (22/5/2023) sore, setelah negosiasi gagal menghasilkan kesepakatan minggu lalu.

Tetapi emas melihat sedikit permintaan safe haven selama seminggu terakhir, dengan harga jatuh tajam di bawah level US$2.000 karena serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed melihat posisi pasar untuk kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.

Dalam diskusi moderat di Forum Keuangan Asosiasi Gas Amerika di Fort Lauderdale, Florida, Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan dia ingin melihat dua kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini.

"Saya pikir kita harus bergerak lebih tinggi dengan suku bunga kebijakan untuk menekan inflasi," kata Bullard. Ia menambahkan waktu kenaikan suku bunga tidak pasti tetapi dia telah menganjurkan menaikkan suku bunga lebih cepat, daripada nanti.

Selama diskusi Senin (22/5/2023) di Simposium Ekonomi Internasional yang diselenggarakan oleh Bank of France dan Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis, Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan dia ingin para gubernur bank sentral tetap berpikiran terbuka ketika mereka berkumpul pada Juni untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan suku bunga pada pertemuan itu dan pada empat pertemuan kebijakan lainnya yang dijadwalkan tahun ini.

"Kebijakan terbaik untuk The Fed sekarang adalah tentang ketergantungan data yang ekstrim dan opsionalitas kebijakan," tambah Daly.

Investor sedang menunggu risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve Mei yang akan dirilis pada Rabu (24/5/2023), produk domestik bruto AS pada Kamis (25/5/2023) dan data inflasi utama pada Jumat (26/5/2023).

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 19,90 sen atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada US$23,861 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah US$1,60 atau 0,15 persen, menjadi menetap pada US$1.077,30 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper