Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Tani (STAA) Targetkan Dana IPO Terealisasi Penuh Semester I/2024

PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana memakai seluruh dana hasil IPO Rp542,02 miliar dapat terealisasi pada semester I/2024.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana memakai seluruh dana hasil IPO Rp542,02 miliar dapat terealisasi pada semester I/2024.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana memakai seluruh dana hasil IPO Rp542,02 miliar dapat terealisasi pada semester I/2024.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan milik Crazy Rich Medan Suwandi Sudjaja, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) berencana untuk agar seluruh dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp542,02 miliar dapat terealisasi pada semester I/2024.

Direktur Utama STAA Mosfly Ang mengatakan saat ini pengerjaan lapangan masih berjalan hingga saat ini. STAA pun menargetkan pembangunan pabrik dengan dana IPO dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2024.

“Kita menargetkan di semester I/2024 keseluruhan projek downstream sebagaimana penggunaan dana IPO dapat direalisasikan dan pabrik tersebut dapat di commissioning,” ujar Mosfly dalam paparan publik, Jumat (19/5/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur STAA Lim Chi Yin mengatakan pihaknya akan melakukan ekspansi melalui hilirisasi atau downstream dengan melakukan pembangunan refinery atau kilang minyak di Lubuk Gaung, Riau. 

Kilang minyak tersebut memiliki kapasitas 2.000 ton per harinya. Selain itu, STAA juga berencana membangun fasilitas lainnya seperti dermaga dan juga tangki timbun.

“[Ekspansi] sudah kita mulai dan akan beroperasi di 2024. Jadi ini adalah ekspansi dalam waktu dekat ini dan bisa kita selesaikan di 2024,” tuturnya.

Dari sisi hulu atau upstream, STAA berencana untuk memperluas area kebuh dari 49.000 hektare menjadi 60.000 hektare dengan melakukan akuisisi kebun lain. Hal ini dinlai akan memberikan sinergi terhadap operasional seperti akuisisi dua kebun yang dilakukan di Sumatera Selatan.

Target 60.000 hektare tersebut diperkirakan dapat tercapai sebelum 2025. STAA juga berencana membangun membangun pabrik dari dua kebun yang diakuisisi di Sumatera Selatan. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 45 ton per jamnya dan pembangunan akan dimulai pada akhir 2023.

Selain itu, STAA juga berencana membangun satu pabrik baru dengan kapasitas 30 ton sampai 50 ton per jam di Kalimantan Tengah. Pabrik ini pun ditargetkan dapat mulai beropasi pada 2024.

STAA telah mengakuisisi sekitar 6.000 hektare perkebunan sawit pada 2022. Akuisisi tersebut menelan dana hingga Rp306 miliar. STAA akan melakukan akuisisi kebun sesuai dengan operasional perusahaan. Adapun rata-rata usia tanaman sawit STAA saat ini sekitar 13 tahun.

Per 31 Desember 2022, STAA mengumumkan realisasi hasil dana IPO sebanyak Rp34,1 miliar atau setara 6,47 persen dari Rp542,02 miliar. Alhasil sisa dana hasil IPO tersebut sebesar Rp492,58 miliar.

Rinciannya dana yang digunakan untuk pembangunan refinery mencapai Rp31,83 miliar atau 6,04 persen dari total dana IPO, pembangunan fasilitas dermaga sebesar Rp657,47 juta atau 0,12 persen, dan tangki timbun sebanyak Rp1,61 miliar atau 0,31 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper