Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelola Alfamidi (MIDI) Bakal Rights Issue, Sudah Proses ke OJK

Pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) masih menanti proses penelaahan OJK dalam melaksanakan aksi rights issue.
Pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) masih menanti proses penelaahan OJK dalam melaksanakan aksi rights issue. Bisnis-Dwi Nicken Tari
Pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) masih menanti proses penelaahan OJK dalam melaksanakan aksi rights issue. Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA — Manajemen perusahaan pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) masih menanti proses penelaahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. MIDI juga belum mengungkap pembeli siaga untuk aksi penghimpunan dana ini.

MIDI berencana untuk melakukan HMETD kepada para pemegang saham sebanyak-banyaknya 4.611.764.800 lembar saham baru atau 13,79 persen dari modal dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp10 per saham.

Dalam prospektus yang terkini yang dipublikasi MIDI pada 16 Maret 2023, tanggal efektif pernyataan pendaftaran diperkirakan jatuh pada 19 April 2023. Namun, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan MIDI Suantopo Po menyatakan proses rights issue masih dalam tahap penelaahan OJK.

“Untuk rights issue masih dalam proses penelaahan OJK. Jadi kami menunggu proses itu. Setelah kami mendapatkan pernyataan efektif, dalam dua hari kami akan umumkan,” kata Suantopo, Rabu (17/5/2023).

Suantopo juga belum bisa memperinci apakah telah ada pembeli siaga dalam rencana rights issue ini, termasuk keterlibatan induk usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT).

“Belum ada informasi lain yang dapat kami sampaikan hingga mendapatkan pernyataan efektif OJK,” katanya.

Terpisah, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira enggan berkomentar soal potensi keikutsertaan AMRT dalam rights issue MIDI. Sebagaimana diketahui, AMRT merupakan entitas induk yang mengendalikan MIDI dengan kepemilikan saham mencapai 25,77 miliar atau 89,43 persen.

“Ditunggu saja tanggal mainnya,” kata Hans.

Direksi MIDI dalam keterbukaan informasi menyebutkan rights issue akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi MIDI. Di antaranya adalah memperkuat struktur permodalan, terutama dalam meningkatkan kemampuan kas untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Hal ini bakal memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Setelah pelaksanaan rights issue, kepemilikan saham para pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi maksimum 13,79 persen. MIDI menjelaskan ketentuan-ketentuan rights issue lebih lanjut seperti harga pelaksanaan final dan jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan akan diungkapkan dalam prospektus.

Adapun seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha, serta investasi pada entitas anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper