Bisnis.com, TANGERANG — Emiten ritel pengelola Alfamidi PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) jumbo untuk mendukung ekspansi gerai pada 2023. MIDI bersama anak usahanya secara total menyiapkan Rp1,6 triliun.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia Suantopo Po mengatakan sekitar Rp1 triliun akan digunakan oleh MIDI secara langsung untuk penambahan gerai Alfamidi. MIDI menargetkan tambahan 200 gerai baru sepanjang tahun ini.
Sementara itu sisanya sekitar Rp600 miliar dialokasikan untuk entitas anak, PT Lancar Wiguna Sejahtera, yang membidik penambahan 500 gerai.
Sampai 31 Maret 2023, total gerai yang dioperasikan mencapai 2.511 gerai atau bertambah 148 gerai dibandingkan dengan posisi akhir 2022. Tambahan gerai Alfamidi mencapai 14 unit selama kurun Januari—Maret 2023, kemudian Alfamidi super bertambah 4 unit sehingga menjadi 45 gerai dan Midi Fresh berkurang 1 gerai sehingga total menjadi 8 unit.
Penambahan signifikan terlihat pada jumlah gerai Lawson yang dioperasikan oleh entitas anak PT Lancar Wiguna Sejahtera. Sepanjang tiga bulan pertama 2023, tambahan gerai mencapai 131 unit sehingga menjadi 323 gerai. Pada 2022 lalu, tambahan gerai Lawson mencapai 127 unit. Sebagai catatan, 70 persen saham Lancar Wiguna Sejahtera dimiliki oleh MIDI.
Suantopo mengatakan ekspansi agresif Lawson dilakukan setelah kinerja sempat mengalami tekanan selama pandemi. Sebagaimana diketahui, mayoritas gerai-gerai Lawson berlokasi di wilayah perkantoran dan stasiun.
Baca Juga
“Namun pada 2022 ketika pembatasan mobilitas mulai diperlonggar dan ditambah dengan review masyarakat di Instagram dan TikTok, penjualan Lawson meningkat. Karena itu pada Juni 2022 kami meluncurkan kolaborasi untuk meluncurkan gerai Lawson di dalam gerai Alfamidi. Sehingga ada simbiosis mutualisme antara keduanya,” kata Suantopo dalam paparan publik, Rabu (17/5/2023).
Suantopo mengatakan penambahan gerai Lawson masih difokuskan di pulau Jawa, sementara 60 persen tambahan gerai Alfamidi akan menyasar wilayah di luar Jawa, terutama di wilayah Indonesia timur.
Meski membidik ekspansi yang cukup agresif pada 2023, Suantopo memperkirakan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih tidak akan setinggi pada 2022. MIDI akan membidik pertumbuhan moderat dua digit.
“Kenaikan signifikan pada 2022 dipicu oleh basis rendah pada 2021 yang saat itu dihadapkan dengan tantangan pembatasan mobilitas. Untuk 2023 kami perkirakan tidak akan tumbuh setinggi tahun lalu, tetapi kami tetap optimistis dengan kondisi pasar,” tambahnya.
Selama Januari—Maret 2023, MIDI telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp4,04 triliun atau tumbuh 12,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,58 triliun.
Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 31,83 persen year-on-year (YoY) dari Rp89,13 miliar menjadi Rp117,51 miliar.