Bisnis.com, TANGERANG — Emiten ritel milik konglomerat Djoko Susanto PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) akan membagikan dividen dengan nilai total Rp119,9 miliar. Dividen tersebut setara dengan 30 persen dari laba yang dibukukan MIDI sepanjang 2022.
“Rapat umum pemegang saham tahunan menyepakati pembagian dividen total sebesar Rp119,9 miliar atau 30 persen dari laba 2022,” kata Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia Suantopo Po, Rabu (17/5/2023).
Suantopo mengatakan dividen akan dibayarkan pada 21 Juni 2023 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS). Anak usaha pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) itu tercatat konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran sebesar 30 persen dalam tiga tahun terakhir.
Jika mengacu pada jumlah saham MIDI yang mencapai 28,82 miliar lembar setelah stock split pada Maret 2023, maka setiap pemegang saham berhak menerima dividen sekitar Rp4,15 per lembarnya.
Laporan keuangan per 31 Desember 2022 menunjukkan bahwa pendapatan bersih pengelola Alfamidi itu meningkat 15,01 persen YoY dari Rp13,58 triliun pada 2021 menjadi Rp15,62 triliun pada 2021.
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 47,91 persen YoY menjadi Rp398,91 miliar pada 2022 dari Rp269,68 miliar pada tahun sebelumnya. Seiring dengan kenaikan laba bersih, laba per saham naik dari Rp93,56 per saham pada 2021 menjadi Rp138,40 pada 2022.
Baca Juga
Dari sisi pengembangan gerai, MIDI membuka 129 gerai Alfamidi, 9 gerai Alfamidi super dan 3 gerai Midi fresh. Dengan demikian, total gerai yang dioperasikan pada pengujung 2022 mencapai 2.363 gerau.
Untuk format convenience store, entitas anak, PT Lancar Wiguna Sejahtera mengoperasikan 192 gerai pada akhir tahun 2022.
Sampai dengan penutupan perdagangan sesi I pada Rabu (17/5/2023), saham MIDI terpantau menguat 1,71 persen ke harga Rp356 per saham. Sepanjang 2023, MIDI telah naik 14,84 persen.