Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaiki Struktur Keuangan, Wijaya Karya (WIKA) Ajukan Penundaan Pembayaran Utang

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melakukan penundaan pembayaran utang bank dalam rangka perbaikan struktur keuangan dalam jangka panjang.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melakukan penundaan pembayaran utang bank dalam rangka memperbaiki struktur keuangan WIKA secara jangka panjang. Bisnis/Abdurachman
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melakukan penundaan pembayaran utang bank dalam rangka memperbaiki struktur keuangan WIKA secara jangka panjang. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melakukan penundaan pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya dalam rangka memperbaiki struktur keuangan WIKA secara jangka panjang.

Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan emiten konstruksi plat merah tersebut sedang mengajukan standstill atas fasilitas pokok dan bunga kepada perbankan. Tujuannya agar memperbaiki struktur keuangan jangka panjang akibat adanya pinjaman yang belum memberikan imbal hasil.

“Adanya pinjaman untuk pendanaan pada investasi jangka panjang yang saat ini belum dapat memberikan return bagi perusahaan, sehingga beban atas pendanaan tersebut menurunkan laba bersih WIKA,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Rabu (17/5/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan adanya pengajuan standstill dapat membuat WIKA fokus kepada core business sebagai kontraktor EPC (Engineering-Procurement-Construction). Selain itu, pengajuan standstill hanya terjadi pada level induk WIK dan tidak berlaku bagu anak usaha.

Dia juga menyebut WIKA tidak berencana mengajukan penundaan kewajiban terhadap obligasi yang sebelumnya telah diterbitkan.

Dilansir dari Bloomberg, WIKA mengajukan penundaan pembayaran utang bank untuk mengatur kembali utang dan memperkuat struktur permodalan. Langkah ini diambil seiring adanya rugi bersih sebesar Rp521,25 miliar pada kuartal I/2023.

"Kami sedang mencari penghentian pembayaran pokok dan bunga kepada bank kami," kata Mahendra dalam pemberitaan Bloomberg tesebut.

Menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, WIKA tercatat memiliki utang kepada pihak ketiga sebesar Rp12,64 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi salah satu kreditur terbesar dengan pinjaman Rp3,87 triliun.

Sementara itu, WIKA juga tercatat memiliki beberapa utang obligasi yang jatuh tempo pada 2023 dan 2024. Diantaranya adalah Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A senilai Rp331 miliar yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023.

Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 Seri A senilai Rp495 miliar yang jatuh tempo pada 3 Maret 2024, serta Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021 Seri A senilai Rp571 miliar yang jatuh tempo pada 8 September 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper