Bisnis.com, JAKARTA — PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) atau Metland telah mengalokasikan Rp155 miliar dari Rp700 miliar dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk akuisisi lahan hingga pembangunan proyek.
Direktur Metland Olivia Surodjo mengatakan dana Rp155 miliar telah sebagian digunakan untuk akuisisi lahan seluas 20 hektare sampai 30 hektare di Cibitung dan Cikarang. Adapun total lahan yang dimiliki oleh MTLA di Cibitung seluas 226 hektare, sedangkan Cikarang mencapai 160 hektare.
“MTLA sudah mengeluarkan capex sebesar Rp155 miliar per kuartal I/2023. Sebagian besar digunakan untuk akuisisi lahan, pembangunan infrastruktur proyek berjalan dan pembangunan proyek baru,” ujar Olivia kepada Bisnis, Selasa (16/5/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan MTLA tengah melakukan pembangunan infrastruktur untuk seluruh proyek residensial yang sedang berjalan. Beberapa pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus adalah proyek Metland Cibitung, Metland Cyber Puri dan Metland Menteng.
Sementara untuk pembangunan proyek baru, MTLA sedang mengejar pembangunan dari proyek komersial baru One District at Puri. Proyek tersebut terletak di dalam kawasan perumahan Metland Cyber Puri, Tangerang.
Total luas proyek Metland Cibitung mencapai Rp226 hektare dengan harga unit berkisar Rp544 juta sampai Rp975 juta. Berikutnya, Metland Cyber Puri memiliki luas 63 hektare dengan harga per unit mencapai Rp2,4 miliar sampai Rp4,4 miliar.
Baca Juga
Selanjutnya, untuk Metland Menteng memiliki total luas proyek 139 hektare dengan harga per unit mencapai Rp1,7 miliar sampai Rp4,4 miliar.
“Pada kuartal I/2023 MTLA mengejar pembangunan dari proyek komersial baru One District at Puri,” tuturnya.
Selain itu, MTLA juga menargetkan Metland Cikarang dapat diluncurkan pada semester I/2023, sedangkan Metland Kertajati diharapkan dapat meluncur pada akhir 2023. Adapun sebanyak Rp125,4 miliar telah digelontorkan pada akhir 2022 untuk akuisisi lahan Metland Cikarang dan Metland Kertajati.
MTLA telah menyiapkan alokasi capex sebesar Rp700 miliar dengan rincian Rp200 miliar untuk akuisisi lahan dan sisanya untuk infrastruktur, serta penyelesaian proyek pada 2023.
Dalam pendanaannya MTLA akan menggunakan kas internal dan juga pinjaman dari bank. Olivia enggan menyebutkan berapa dana yang akan dipinjam dari perbankan, tetapi mayoritas capex akan berasal dari kas internal.
