Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten CPO TP Rachmat Triputra Agro (TAPG) Tebar Dividen Rp754 Miliar

Emiten CPO Grup Triputra milik TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp38 per saham untuk tahun buku 2022.
Jajaran Direksi perusahaan perkebunan sawit PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) setelah pelaksanaan paparan publik kinerja 2022 di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta (16/5/2023). Para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp38 per saham atau total Rp754 miliar. Bisnis - Iim F. Tmorria
Jajaran Direksi perusahaan perkebunan sawit PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) setelah pelaksanaan paparan publik kinerja 2022 di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta (16/5/2023). Para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp38 per saham atau total Rp754 miliar. Bisnis - Iim F. Tmorria

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sawit Grup Triputra milik TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp38 per saham untuk tahun buku 2022. Nilai dividen yang secara total setara dengan Rp754,39 miliar itu disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (16/5/2023). 

Presiden Direktur Triputra Agro Persada Tjandra Karya Hermanto mengatakan dividen yang akan dibayarkan TAPG merefleksikan dividend payout ratio (DPR) sebesar 25 persen. 

"Kami akan membayar dividen setidaknya sebulan setelah RUPST," kata Tjandra setelah paparan publik, Selasa (16/5/2023). 

Sepanjang 2022, pendapatan TAPG menembus Rp9,34 triliun atau meningkat 48,86 persen secara tahunan. Dari sisi bottom line, kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menembus 157,21 persen secara tahunan dari Rp1,15 triliun menjadi Rp2,98 triliun. 

Tjandra mengatakan kenaikan kinerja dipicu oleh peningkatan produktivitas yang tinggi. Produksi minyak sawit mentah TAPG tercatat naik 18 persen menjadi 999.043 ton, sementara produksi kernel sawit naik 21 persen menjadi 210.469 ton. 

Untuk 2023, iklim diperkirakan akan menjadi netral atau kemungkinan El Nino. Namun, Tjandra mengestimasi produksi TAPG akam tetap naik didorong oleh usia tanaman yang berada pada periode puncak. 

"Kami masih optimis dengan 2023 karena harga jual masih bertahan di current level, kenaikan produktivitas perusahaan anak dan control cost maka diharapkan TAPG tetap memberikan hasil yang baik," kata Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper