Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) menanggapi soal peringkat obligasi selective default atau idSD dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) usai perseroan gagal membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023 lalu.
Pefindo menurunkan peringkat Waskita menjadi idSD dari sebelumnya idCCC. Obligor dengan peringkat idSD (selective default) menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.
Selain itu Pefindo juga memberikan peringkat idD atau default terhadap Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2020 Waskita Karya untuk periode 8 Mei 2023 sampai dengan 6 Agustus 2023.
"Waskita mengalami penurunan peringkat Pefindo menjadi idSD dari idCCC dikarenakan adanya penundaan pembayaran kewajiban yang kaitannya juga dengan kondisi Waskita yang sedang standstill karena sedang proses restrukturisasi," ujar SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi dikutip Jumat, (12/5/2023).
Waskita Karya (WSKT) belum dapat membayar kewajiban karena masih dalam masa standstill yang berlangsung dari 7 Februari 2023 sampai 15 Juni 2023. Standstill merupakan bentuk equal treatment yang memberikan waktu bagi WSKT melakukan preservasi kas untuk operasi.
Ermy mengatakan, WSKT akan berupaya untuk memperbaiki kinerja perseroan ke depannya agar peringkat obligasi Waskita Karya dari Pefindo dapat ditingkatkan kembali.
Baca Juga
"Peringkat ini hanya bersifat sementara. Pefindo akan terus secara berkala melakukan review peringkat terhadap Waskita dan tidak menutup kemungkinan peringkat Waskita dapat ditingkatkan kembali seiring dengan perbaikan kinerja perusahaan karena manajemen sangat meyakini bahwa Perseroan memiliki kemampuan untuk terus beroperasi serta memenuhi kewajibannya," katanya.
Adapun menurutnya Waskita Karya (WSKT) telah melakukan beberapa hal untuk memperbaiki kinerja seperti melakukan review komprehensif MRA, melakukan efisiensi keuangan, menerapkan lean construction serta lebih selektif dalam memilih proyek baru sesuai dengan kemampuan dan studi kelayakannya dengan mengurangi exposure pada proyek-proyek turnkey.
Sebelumnya, pada Selasa, (9/5/2023) lalu, Pefindo resmi memangkas peringkat obligasi Waskita Karya menjadi default atau idD dari sebelumnya idCCC. Hal itu menyusul adanya gagal bayar karena emiten konstruksi pelat merah itu tidak mampu melunasi kupon obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 6 Mei 2023.
"Kami menilai Waskita Karya [WSKT] tidak akan melakukan pembayaran kupon sampai dengan masa remedial 14 hari kerja sebagaimana diatur dalam perjanjian perwalimanatan, setelah pemegang obligasi tersebut menolak permohonan perusahaan untuk menunda pembayaran kupon yang jatuh tempo," tulis Pefindo dalam keterangannya.