Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! Peringkat Obligasi Waskita Karya (WSKT) Diturunkan Pefindo

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) resmi memangkas peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) menjadi default.
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) resmi memangkas peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) menjadi default atau idD dari sebelumnya idCCC. Pasalnya, emiten konstruksi pelat merah itu tidak mampu melunasi kupon obligasi yang jatuh tempo pada tanggal 6 Mei 2023.

"Kami menilai Waskita Karya [WSKT] tidak akan melakukan pembayaran kupon sampai dengan masa remedial 14 hari kerja sebagaimana diatur dalam perjanjian perwalimanatan, setelah pemegang obligasi tersebut menolak permohonan perusahaan untuk menunda pembayaran kupon yang jatuh tempo," tulis Pefindo dalam keterangan resminya dikutip Selasa, (9/5/2023).

Perlu diketahui, efek utang diberi peringkat idD pada saat gagal bayar, atau gagal bayar atas efek utang terjadi dengan sendirinya pada saat pertama kali timbulnya peristiwa gagal bayar atas efek utang tersebut.

Tak hanya itu, Pefindo juga menurunkan peringkat Waskita [WSKT] menjadi idSD dari sebelumnya idCCC. Obligor dengan peringkat idSD (Selective Default) menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.

Meski demikian, pada saat yang sama Pefindo menegaskan peringkat Waskita Karya untuk Obligasi Berkelanjutan III WSKT di idCCC mengingat perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang obligasi untuk menunda pembayaran kupon sampai dengan tanggal 16 Juni 2023, 28 Juni 2023, dan 16 Agustus 2023, masing-masing untuk tahap II, tahap III, dan tahap IV.

"Kami juga menegaskan peringkat Waskita Karya untuk Obligasi III dan Obligasi IV WSKT di idAAA(gg) serta Sukuk Mudharabah I di idAAA(sy)(gg) yang mencerminkan jaminan penuh, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan dari Pemerintah Indonesia," ujarnya.

Adapun, kreditur telah mengijinkan Waskita Karya [WSKT] untuk tetap memenuhi kewajiban keuangan atas surat utang dengan penjaminan Pemerintah dan Perusahaan telah mengalokasikan dana untuk membayar kewajiban kupon Sukuk dan Obligasi dengan penjaminan yang akan segera jatuh tempo. 

Diberitakan sebelumnya, WSKT mengajukan permohonan perubahan jadwal pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 dari semula pada tanggal 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023. 

Waskita Karya [WSKT] belum dapat membayar karena masih dalam masa standstill yang berlangsung dari 7 Februari 2023 sampai 15 Juni 2023. Standstill merupakan bentuk equal treatment yang memberikan waktu bagi WSKT melakukan preservasi kas untuk operasi.

Sebagai informasi, Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan konstruksi milik pemerintah yang bergerak di bidang penyediaan pekerjaan konstruksi dengan kontribusi lebih dari 88 persen dari pendapatannya di tahun 2022. 

Bisnis Waskita Karya lainnya meliputi beton pracetak, pabrikasi baja, jalan tol, properti, dan energi. Pada 31 Maret 2023, 75,35 persen saham dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan sisanya dimiliki publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper