Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (12/5/2023), dan menjadi perusahaan tercatat ke-40 di BEI.
Sarana Mitra Luas bergeral di bidang rental forklift yang didirikan pada tahun 2006 yang awalnya memiliki sekitar 100 unit diesel forklift merk Toyota, Caterpillar, dan TCM yang berkapasitas 2,5 ton – 15 ton. Forklift tersebut dipasarkan pada workshop SMIL yang berlokasi di Gemalapik, Cikarang.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan baik di wilayah pulau Jawa dan Sumatera, hingga saat ini, SMIL memiliki workshop utama yang beralamat di Gemalapik, Cikarang dengan luas area sekitar 5.000m2.
SMIL mematok harga IPO di harga minimal saat bookbuilding yaitu Rp100 per saham. Dengan harga tersebut, SMIL berpeluang mendapat dana segar sebesar Rp175 miliar.
Berdasarkan informasi pada prospektus, SMIL melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menerbitkan hingga 1,75 miliar saham baru atau sebanyak 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nominal Rp50 per saham.
Pada masa offering yang akan berlangsung pada 8–10 April 2023, SMIL menetapkan harga saham sebesar Rp100 per saham yang merupakan harga minimal saat masa bookbuilding. Alhasil, dana segar yang akan diraih SMIL yaitu Rp175 miliar.
Baca Juga
Bersamaan dengan penawaran perdana, emiten penyedia forklift dan material handling equipment ini juga menerbitkan waran seri I sebanyak 2,45 miliar waran atau setara dengan 35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I tersebut memiliki harga pelaksanaan Rp500 per saham, maka dana yang dapat diraih dari pelaksanaan waran seri I ini yaitu Rp1,22 triliun.
Sekitar 43,99 persen atau Rp75 miliar dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pembelian 250 unit forklift dan material handling equipment lainnya dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi unit rental.
Kemudia, sekitar 14,70 persen atau sekitar Rp25,06 miliar akan digunakan untuk pembelian 189 unit lithium battery dan 250 unit lithium battery charger dalam rangka menunjang operasional electric forklift.
Selanjutnya, sekitar 3,48 persen atau sekitar Rp5,94 miliar akan digunakan untuk pembelian 20 unit kendaraan operasional dalam rangka menunjang operasional. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja SMIL yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.