Bisnis.com, JAKARTA — Terdapat 96.741 investor selain pemerintah dan lembaganya kini sedang tersandera pada saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) kala emiten BUMN karya tersebut berisiko mengalami pailit.
Berdasarkan data biro administrasi efek per 2 Mei 2023, tercatat sebanyak 7,1 miliar (7.101.173.654) saham Waskita dipegang oleh 96.743 investor. Adapun 2 diantara pemegang saham adalah pemerintah yang memiliki 21,7 miliar (21.705.633.362) saham Waskita atau setara 75,34 persen kepemilikan. Lalu ada lembaga pemerintah yang tidak disebutkan juga memiliki 60 saham.
Di luar kedua pemegang saham itu, investor ritel tercatat menjadi pemegang saham yang paling banyak setara 94.311 orang. Mereka tercatat mengempit 4,12 miliar saham atau sebanyak 14,3 persen total saham Waskita. Selain itu, ada pula 124 perseroan terbatas yang menggenggam 505 juta saham.
Pemegang saham terbanyak lainnya adalah dana pensiun 63 unit, asuransi 31 unit, reksa dana 15 unit, yayasan 11 unit dan koperasi 8 unit. Total saham Waskita yang beredar di publik setara 24,65 persen.
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan jika nantinya Waskita pailit maka investor yang memegang sahamnya jelas mengalami kerugian. Selain itu, dia juga mengatakan pailitnya Waskita juga akan merugikan para subkontraktor yang belum dibayar. Kerugian juga akan dialami oleh pihak perbankan yang memberikan pinjaman kepada Waskita.
“Jika Waskita Karya (WSKT) akhirnya pailit, maka yang rugi bukan cuma investor yang pegang sahamnya, tapi juga subkontraktor yang belum dibayar, hingga bank yang kasih pinjaman,” tuturnya dalam akun Twitter miliknya @investorgabut, Rabu (10/5/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan total aset yang hampir mencapai Rp100 triliun, maka nilai tersebut merupakan total kerugian dari semua pihak yang terkait. Adapun jika menilik laporan keuangan per 31 Maret 2023, total aset Waskita tercatat mencapai Rp98,22 triliun.
Dia lantas mengatakan Waskita merupakan perusahaan terbesar dari seluruh BUMN karya. Jika, Waskita pailit maka perusahaan konstruksi lainnya juga akan terimbas, dan pembangunan infrastruktur juga akan berhenti total.
“Intinya WSKT jangan sampai bangkrut, dan harusnya ada pihak yang fokus bekerja keras untuk itu,” katanya.
Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi saham WSKT atau Waskita mulai di suspensi sejak sesi I perdagangan efek 8 Mei 2023. Suspensi dilakukan lantaran Waskita menunda pembayaran bunga obligasi ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 (WSKT04CN1).