Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) masih memiliki kas Rp7,5 triliun per kuartal I/2023. Namun, emiten BUMN karya tersebut tidak dapat melakukan pembayaran bunga lantaran kas tersebut hanya diperuntukkan pembangunan tol.
SVP Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita mengatakan total kas dan setara kas akhir tahun senilai Rp7,5 triliun tersebut merupakan sisa dari penyertaan modal negara (PMN) 2021. Selain sisa dari PMN, dia juga mengatakan kas Rp7,5 triliun dari Waskita merupakan kas yang khusus diperuntukan kepada lenders perbankan.
“Dapat disampaikan Waskita memiliki cash on hand sebesar Rp7,5 triliun pada kuartal I/2023 yang terdiri dari sisa PMN 2021 [restricted for toll construction only] dan juga sebagian merupakan kas yang khusus diperuntukkan kepada lenders perbankan,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (9/5/2023).
Pada akhir 2021, Waskita menerima PMN senilai Rp7,9 triliun untuk pengembangan 7 ruas tol. Setoran modal pemerintah sebagai bagian dari proses rights issue Waskita dalam bentuk PMN telah diterima WSKT secara penuh sebesar Rp7,9 triliun pada 29 Desember 2021.
Dia juga menjelaskan Waskita telah melakukan tinjauan Master Restructuring Agreement (MRA) dan juga mengajukan proses standstill. Dalam hal ini Waskita akan melakukan preservasi kas selama masa review dari Februari sampai Juni 2023.
Proses standstill menjadi alasan mengapa Waskita mengajukan penundaan pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 dari semula pada tanggal 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023.
Baca Juga
Hal ini lantas kemudian berbuntut pada diberhentikannya sementara perdagangan Waskita oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dia mengatakan standstill merupakan langkah equal treatment sehingga tinjauan MRA akan lebih optimal dan dapat menjaga likuiditas Waskita setelah masa standstill.
“Dengan ada standstill, Waskita akan mengajukan permohonan penundaan pembayaran kewajiban kepada obligasi non penjaminan, dan juga lenders perbankan selama masa review dimaksud,” jelasnya.
Hasil tinjauan MRA diharapkan dapat memberikan ruang gerak yang lebih optimal bagi Waskita dalam menggunakan cash-on-hand kedepannya. Dia pun mengatakan Waskita menargetkan akan menyampaikan hasil tinjauan MRA kepada seluruh kreditur pada Juni 2023.