Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Pertimbangkan Pangkas Rating Waskita Karya (WSKT)

Pefindo tengah mempertimbangkan untuk mengoreksi peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk (WSKT), menyusul suspensi saham WSKT oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pefindo tengah mempertimbangkan untuk mengoreksi peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk (WSKT), menyusul suspensi saham WSKT oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Suselo Jati
Pefindo tengah mempertimbangkan untuk mengoreksi peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk (WSKT), menyusul suspensi saham WSKT oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) tengah mempertimbangkan untuk mengoreksi peringkat obligasi PT Waskita Karya Tbk. (WSKT), menyusul keputusan suspensi saham WSKT oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak sesi I perdagangan efek 8 Mei 2023.

Berdasarkan pengumuman di laman BEI, penghentian sementara perdagangan saham WSKT di seluruh pasar disebabkan karena penundaan pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 (WSKT04CN1) dan dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Diberitakan sebelumnya, WSKT mengajukan permohonan perubahan jadwal pembayaran bunga ke-11 Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 dari semula pada tanggal 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023.

WSKT belum dapat membayar karena masih dalam masa standstill yang berlangsung dari 7 Februari 2023 sampai 15 Juni 2023. Standstill merupakan bentuk equal treatment yang memberikan waktu bagi WSKT melakukan preservasi kas untuk operasi.

"Saat ini kami sedang review, dalam waktu dekat kami akan rilis pengaruh terhadap kondisi gagal bayar kupon Waskita ke peringkat ya. Tapi memang sekarang masih didiskusikan di internal kami," ujar Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin, (8/5/2023).

Sebelumnya, pada Januari 2023 Pefindo telah menurunkan rating WSKT menjadi idBBB- dari sebelumnya idBBB. Sebulan kemudian, pada Februari 2023 Pefindo kembali menurunkan peringkat Waskita terhadap Obligasi Berkelanjutan (PUB) III dan PUB IV menjadi idCCC.

Pefindo telah memberikan peringkat idCCC kepada Waskita alias tidak layak investasi (non-investment grade). Dengan peringkat tersebut, maka peringkat Waskita hanya satu tingkat di atas default.

Berdasarkan keterangan resmi di laman Pefindo, efek utang dengan peringkat idCCC pada memang rentan untuk gagal bayar serta tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan emiten yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang. 

"Kalau seandainya nanti ada perubahan peringkat, kan sekarang peringkatnya sudah idCCC dan ada beberapa seri obligasi, nantinya akan berpengaruh ke semua surat utang Waskita bukan hanya yang jatuh tempo saja," lanjut Hendro.

Kendati demikian, tiga surat utang lainnya yang dijaminkan penuh oleh pemerintah tetap mendapatkan peringkat idAAA, peringkat ini mencerminkan penjaminan penuh 

tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali dari pemerintah Indonesia atas obligasi III, obligasi IV, dan Sukuk Mudharabah I yang diterbitkan oleh WSKT.

"Ada juga obligasi dan sukuk yang dijamin oleh pemerintah, maka dari itu kami juga perlu pelajari kalau untuk yang dijamin penuh ini seperti apa. Karena untuk yang sebelum-sebelumnya kan tetap dibayar walaupun yang obligasi tidak dijamin itu mereka [WSKT] tunda, tapi yang dijamin kan tetap dibayar kuponnya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper