Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bersiap, 5 Calon Emiten Resmi Listing di Bursa Pekan Depan

Lima calon emiten akan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada pekan depan.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Lima calon emiten dari berbagai sektor akan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan depan, salah satunya adalah production house milik Raam Punjabi. 

Emiten yang bersiap melantai di Bursa tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari teknologi, konsumer siklikal dan transportasi logistik. Empat di antaranya akan melakukan pencatatan serentak pada Senin (8/5/2023). 

Pertama, perusahaan milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menawarkan sebanyak 929,20 juta saham baru atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp60 per saham. RAAM mematok harga Rp234 per saham dan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp217,43 miliar. RAAM akan resmi listing pada 8 Mei 2023. 

Rencana IPO RAAM didukung oleh laporan keuangan per 31 Januari 2023 yang tidak diaudit. Laporan keuangan tersebut mencantumkan total aset RAAM mencapai Rp1,11 triliun dengan liabilitas sebanyak Rp198,69 miliar dan ekuitas mencapai Rp917,64 miliar. 

Sementara itu pendapatan Januari 2023 tercatat sebesar Rp11,41 miliar. Sementara itu per 30 September 2022 yang telah audit, RAAM membukukan laba bersih senilai Rp76,877 miliar dan penjualan sebesar Rp226,9 miliar. Pendapatan naik 106,87 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sementara rugi bersih pada September 2021 dapat dibalikkan menjadi laba bersih. 

Kedua, calon emiten produsen ban PT King Tire Indonesia Tbk. (TYRE) yang menawarkan 700 juta saham di harga Rp138 per saham dan meraih dana segar sebanyak Rp96,6 miliar. Saham TYRE akan dicatatkan di Bursa pada 8 Mei mendatang. 

Berdasarkan prospektus TYRE, per September 2022 penjualan bersih tercatat sebesar Rp360,66 miliar naik 33,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp270,69 miliar.  Sementara itu, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp305,71 miliar naik 33,39 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp229,17 miliar.  

Kemudian calon emiten TYRE membukukan pertumbuhan laba bersih menjadi Rp10,94 miliar naik 123,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp4,89 miliar. 

Ketiga, PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) yang menawarkan 1,54 miliar saham baru di harga Rp100 per saham. Alhasil, DOOH berpotensi meraup dana IPO sebesar Rp157,75 miliar. Selain menawarkan saham DOOH juga menawarkan waran seri I sebanyak 1,23 miliar waran dan berpotensi meraup dana sebanyak Rp167,13 miliar. DOOH akan dicatatkan di Bursa pada 8 Mei 2023. 

Prospektus DOOH mencantumkan nilai aset per 30 November 2022 yaitu Rp79,52 miliar dengan liabilitas sebesar Rp9,14 miliar dan ekuitas sebanyak Rp70,38 miliar. Kemudian per November pula jumlah pendapatan bersih DOOH tercatat sebesar Rp31,03 miliar atau naik 31,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian laba bersih periode berjalan juga meningkat sebesar 261,03 persen menjadi Rp6,31 miliar. 

Keempat, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) yang menawarkan 652,5 juta saham biasa dengan nominal Rp20 per saham dan harga Rp100 per saham. Alhasil JATI akan meraup dana segar sebesar Rp65,25 miliar. JATI juga menawarkan waran seri I sebanyak 652,5 juta waran. JATI akan resmi melantai pada Senin (8/5/2023). 

Aset JATI tercatat sebesar Rp258,35 miliar per Desember 2022, sementara liabilitas tercatat sebesar 164,07 miliar dan ekuitas sebesar Rp94,28 miliar. Sementara itu pendapatan per Desember 2022 tercatat sebesar Rp507,34 miliar, naik 46,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemudian laba tahun berjalan juga naik 73,64 persen menjadi Rp23,42 miliar. 

Kelima, PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) yang menawarkan 400 juta saham baru di harga Rp108 per saham dan meraup dana segar di Rp43,20 miliar. MPXL akan tercatat di Bursa pada 9 Mei 2023. 

MPXL membukukan total aset per November 2022 sebesar Rp60,72 miliar. Sementara itu liabilitas tercatat sebesar Rp17,88 miliar dan ekuitas sebesar Rp42,83 miliar. 

Sementara itu pendapatan dan laba MPXL juga mengalami penurunan. Per November 2022, pendapatan tercatat sebesar Rp107,02 miliar turun dari Rp129,84 periode yang sama tahun sebelumnya serta laba tahun berjalan yang juga ikut tergerus menjadi Rp6,02 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp9,43 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper