Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEBS Jelaskan Alasan Suspensi Saham oleh Bursa, Buntut Aksi Sultan Subang?

Emiten beton PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) menjelaskan penyebab sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten beton PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) menjelaskan penyebab sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Emiten beton PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) menjelaskan penyebab sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen beton, PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) menjelaskan penyebab sahamnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen menuturkan suspensi tersebut tidak terkait oleh penjualan yang dilakukan oleh Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda. 

Direktur Utama BEBS Hasan Muldhani mengatakan suspensi ini merupakan prosedur yang dilakukan oleh Bursa dan bukan akibat penjualan saham yang dilakukan Asep Sabanda.

"Sepengetahuan kami memang bursa menjalankan prosedurnya menjaga transaksi saham, salah satunya melakukan suspensi saham. Alasan suspensi ini bukan hal tersebut," kata Hasan dalam paparan publik insidentil BEBS, Rabu (3/5/2023). 

Adapun, Hasan menyebut saat ini Asep Sabanda masih menjadi pemegang saham BEBS walaupun telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya pada Januari lalu.

Hingga saat ini, saham BEBS masih disuspensi oleh Bursa. Dana investor publik yang tertahan di saham BEBS telah menembus Rp14 triliun. 

Sebanyak 6.560 investor menunggu nasib saham terafiliasi pimpinan Pondok Pesantren Al-Ihya Subang ini. Total saham milik investor publik mencapai 24,84 miliar miliar atau setara 55,21 persen. 

Sebelumnya pada Januari lalu, Asep Sulaeman menjual lebih dari 1,75 miliar saham BEBS dalam kurun 4—17 Januari 2023. Berdasarkan laporan perubahan kepemilikan saham tertanggal 10 Februari 2023, Asep Sulaeman menjelaskan bahwa dia telah mentransaksikan total 1.759.449.200 saham BEBS. 

Dia melakukan penjualan dalam tiga kali transaksi selama periode tersebut. Transaksi pertama pada 4 Januari 2023 dilakukan Asep dengan menjual 1,75 miliar saham BEBS di harga Rp805 per saham. 

Dia kemudian kembali menjual 6,80 juta saham BEBS pada 11 Januari 2023 dengan harga Rp755. Selanjutnya pada 12 Januari 2023 terdapat 17,52 juta saham yang dijual seharga Rp765 per lembarnya.

Jika diakumulasi, maka Asep Sulaeman mengantongi sekitar Rp1,41 triliun dari keseluruhan aksi jual tersebut. 

“Transaksi ini dilakukan dalam rangka divestasi,” tulisnya, dikutip Minggu (12/2/2023).

Manuver Asep Sulaeman Sabanda tidak berhenti sampai di sana. Dia kemudian kembali membeli 15.977.400 saham BEBS dengan mahar Rp715 pada 17 Januari 2023. 

Transaksi itu dilanjutkan dengan pembelian 5.139.900 saham BEBS di harga Rp720 pada hari yang sama. Total nilai transaksi pembelian tersebut mencapai Rp15,12 miliar dan saham dibeli pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihya Subang itu dengan harga yang lebih murah daripada harga yang dipatok saat ia menjualnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper