Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mampu mengurangi kerugiannya hingga 40,31 persen pada kuartal I/2023.
Analis Indo Premier Sekuritas Jovent Muliadi dan Anthony mengatakan GOTO mencatatkan kerugian EBITDA yang disesuaikan sebesar negatif Rp1,6 triliun pada kuartal I/2023, dan merupakan peningkatan 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Jovent dan Anthony, hal tersebut sejalan dengan perkiraan Indo Premier Sekuritas dan sesuai dengan panduan GOTO untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan menjadi positif pada kuartal IV/2023.
Margin kontribusi GOTO yang juga tercatat positif 0,4 persen sebagai persentase dari GTV, meningkat 224 basis poin sebesar Rp636 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, GTV yang tumbuh sebesar 6 persen year-on-year (yoy) di kuartal I/2023 didorong oleh GOTO Financial. Menurut Indo Premier, cash burn untuk GOTO Financial telah turun sebesar 54 persen yoy.
Sementara itu, layanan on-demand services GOTO turun sebesar 5 persen yoy, sebagian besar disebabkan oleh penurunan pengiriman makanan di tengah high base effect kuartal I/2022 dari Omicron dan bulan puasa di bulan Maret. Segmen e-commerce juga turun 4 persen yoy.
Baca Juga
"Untuk saat ini kami memperkirakan pertumbuhan GTV GOTO sebesar 12 persen pada 2023," kata Indo Premier Sekuritas.
Adapun Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham GOTO, dengan target harga atau target price (TP) Rp138 per saham.
Menurut Indo Premier Sekuritas, hasil kuartal I/2023 menanamkan banyak kepercayaan dalam hal panduan kinerja dan pelaksaannya. Hal ini mendukung rekomendasi beli Indo Premier Sekuritas terhadap saham GOTO yang tidak berubah.
Risiko dari investasi saham GOTO ini menurut Indo Premier Sekuritas datang dari penurunan GTV yang lebih curam.