Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengulik Kontribusi Tokopedia dalam Akselerasi GOTO Mengejar Laba

Tokopedia dinilai mendorong terjadinya upaya optimalisasi biaya sehingga terjadi efisiensi di sejumlah pos pengeluaran GOTO.
Pekerja melakukan perawatan videotron yang menampilkan iklan Tokopedia di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja melakukan perawatan videotron yang menampilkan iklan Tokopedia di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) secara konsolidasi mencetak kenaikan pendapatan bruto sebesar 14 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp6 triliun pada kuartal I/2023. Performa ini turut dikontribusikan oleh unit bisnis e-commerce Tokopedia yang membukukan pertumbuan pendapatan selama tiga bulan pertama 2023.

Tokopedia mencatatkan kenaikan pendapatan bruto sebesar 21 persen menjadi Rp2,26 triliun pada kuartal I/2023, dibandingkan Rp1,87 triliun pada kuartal I/2022.

Tokopedia masih bisa mencatatkan kenaikan pendapatan, sekalipun Gross Transaction Value (GTV) di unit bisnis e-commerce ini mencapai Rp62,8 triliun pada kuartal I/2023 atau turun 3,53 persen dibandingkan Rp65,13 triliun pada kuartal I/2022.

Tokopedia dinilai mendorong terjadinya upaya optimalisasi biaya sehingga terjadi efisiensi di sejumlah pos pengeluaran GOTO. Hasilnya, pendapatan bruto GOTO itu meningkat 14 persen menjadi Rp6 triliun pada kuartal I/2023 dengan efisiensi biaya insentif pemasaran turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39 persen.

Analis BCA Sekuritas Fahkrul Arifin menilai tercapainya margin kontribusi positif seiring dengan kenaikan kinerja termasuk di Tokopedia merupakan hal yang fundamental bagi perkembangan bisnis GOTO. Hal ini sesuai dengan target GOTO menuju positifnya EBITDA disesuaikan (adjusted EBITDA) yang ditargetkan terealisasi pada akhir 2023.

”GoTo secara konsisten meminimalisir biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, serta meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi,” kata Fahkrul, Jumat (28/4/2023).

Fahkrul menilai kenaikan kinerja Tokopedia dan grup GOTO secara umum ini terjadi pada awal tahun, di mana sering kali konsumsi dan belanja masih berjalan lambat sebagaimana tercermin dari moderatnya angka GTV di bisnis e-commerce. Hal ini membuktikan bahwa Tokopedia dan GOTO ditopang oleh besarnya pelanggan setia.

Menurut Fakhrul, ada situasi yang mendorong masyarakat untuk menunda konsumsi demi ritual tahunan pulang ke kampung halaman, sehingga ikut mempengaruhi perlambatan GTV. Hari raya Idul Fitri serta pencairan THR masuk pada kuartal II/2023 menjadi faktor musiman yang ikut berperan.  

Secara terpisah, Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya meyakini strategi efektif yang dilakukan GOTO adalah sebuah transisi yang menempatkan layanan on-demand (Gojek) dan e-commerce (Tokopedia) di posisi yang lebih baik. Hal ini tercermin pada kinerja tiga bulan awal tahun ini.

Niko berpendapat GOTO berhasil menggeser profil demografi pengguna layanan untuk memperkuat basis pelanggan berkualitas atau profitable consumer supaya tercipta profitabilitas yang lebih baik. Situasi ini juga sudah tercermin di kinerja Tokopedia.

Direktur Utama Grup GOTO Andre Soelistyo mengatakan dalam siaran pers bawah fokus perseroan pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan.

Dengan pencapaian Tokopedia tersebut, untuk kali pertama unit bisnis e-commerce GOTO ini juga berhasil mencapai margin kontribusi positif per kuartal-I 2023. Sebesar 0,3 persen dari GTV atau meningkat 223 basis poin (bps) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Grup GOTO Jacky Lo menambahkan dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper