Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp300-400 miliar pada tahun 2023. Capex tersebut rencananya akan digunakan untuk ekspansi gerai SPBU BP-AKR, maintenance, hingga penambahan armada logistik angkutan kapal dan truk.
Direktur dan Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu mengatakan perseroan menargetkan pembangunan 50 outlet SPBU BP-AKR tahun ini. Adapun, perseroan membidik target jumlah SPBU mencapai 350 gerai hingga 2030 mendatang.
"Sejauh ini sudah ada 40 pompa bensin BP-AKR yang sudah buka di Jabodetabek dan juga di Surabaya, Gresik, Malang, serta di beberapa jalan tol. Tahun ini target kami sebelum bulan September atau Oktober akan menambah 10 SPBU jadi totalnya 50 outlet," ujar Suresh kepada Bisnis saat ditemui di kantornya, Jumat (28/4/2023).
Sebagai informasi, anggaran capex AKRA tahun ini lebih tinggi dari realisasi belanja modal tahun 2022 yang sebesar Rp295 miliar. Perseroan fokus untuk menggenjot ekspansi ritel dan logistik tahun ini.
"Hingga kuartal I/2023 capex sudah terserap Rp118 miliar, dan tahun ini untuk pembangunan pompa-pompa bensin dan logistik yang kami rencanakan antara Rp300 miliar hingga Rp400 miliar," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, belanja modal itu belum termasuk proyek-proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) yang meliputi bangunan utilitas, ekspansi pelabuhan, dan lain-lain yang nantinya dibiayai JIIPE sendiri. AKRA memproyeksikan penjualan lahan JIIPE bisa tumbuh signifikan tahun ini.
Baca Juga
"Nilai penjualan JIIPE tahun ini bisa naik lebih dari Rp1,7 triliun untuk penjualan lahan, termasuk income dari Freeport smelter, mungkin perkiraan saya budget untuk JIIPE sekitar Rp1,9 triliun sampai Rp2 triliun dari realisasi tahun lalu Rp1,1 triliun," ungkap Suresh.
AKRA optimistis segmen bisnis kawasan industri akan mendongkrak kinerja perseroan pada tahun ini. Hingga akhir 2023, AKRA membidik target marketing sales 70 hingga 75 hektare.
"Hingga Maret 2023 AKRA sudah jual 19,5 hektare dari target tahun ini 70-75 hektare. Kalau saya lihat permintaan atau demand dari beberapa investor ada lebih dari 200 hektare ada permintaan tanah yang sedang dalam negosiasi, kami yakin tahun ini target hingga 75 hektare bisa tercapai tahun ini," paparnya.
Sebagai informasi, AKRA menorehkan kinerja gemilang pada kuartal I/2023 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp607,27 miliar atau naik 41,89 persen secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Pendapatan perseroan juga tumbuh 8,13 persen menjadi Rp10,89 triliun pada tiga bulan pertama 2023 dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp10 triliun. Dengan catatan kinerja moncer tersebut, AKRA optimistis pendapatan dan laba bersih perseroan bisa tumbuh dobel digit pada tahun ini.
"Tahun ini kami mau target pertumbuhan dobel digit di gross profit 15-17 persen dan juga net profit tahun ini juga bisa naik dobel digit," pungkas Suresh.