Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Integra Indocabinet (WOOD) Ambles 87,49 Persen pada Kuartal I/2023

PT Integra Indocabinet (WOOD) membukukan penurunan laba bersih hingga 87,49 persen menjadi Rp25,82 miliar sepanjang kuartal I/2023.
Direksi PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) memperkenalkan produk perseroan, seusai rapat umum pemegang saham, di Surabaya, Senin (4/6/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Direksi PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) memperkenalkan produk perseroan, seusai rapat umum pemegang saham, di Surabaya, Senin (4/6/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen mebel PT Integra Indocabinet (WOOD) membukukan penurunan laba bersih hingga 87,49 persen menjadi Rp25,82 miliar sepanjang kuartal I/2023. 

Susutnya laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan penjualan bersih WOOD sepanjang tiga bulan pertama 2023. Berdasarkan laporan keuangan, WOOD membukukan penjualan bersih sebesar Rp633,41 miliar. Angka ini turun 67,93 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,97 triliun. 

Penurunan penjualan terjadi di segmen building component baik ekspor maupun lokal. Pada kuartal I/2023 ini, WOOD hanya menjual bulding component ke pasar ekspor sebesar Rp220,22 miliar sedangkan kuartal I/2023 mencapai Rp1,44 triliun. Sementara di pasar lokal, building component terjual sebesar Rp5,33 miliar turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,93 miliar. 

Kemudian segmen set up dan knockdown di pasar ekspor mencapai Rp382,80 miliar sedangkan di pasar lokal tercatat Rp13,78 miliar. 

Sementara itu, beban pokok WOOD tercatat sebesar Rp435,41 miliar atau turun 66,88 persen dibandingkan kuartal I/2023 sebesar Rp1,31 triliun. 

Alhasil laba kotor WOOD tercatat sebesar Rp192 miliar turun 70,03 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp660,71 miliar. Sementara itu laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk ikut turun 87,49 persen menjadi Rp25,82 miliar dari Rp206,61 miliar di kuartal I/2022. 

Kemudian, WOOD memiliki kewajiban Rp2,93 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp1,37 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp1,55 triliun. Sementara itu, ekuitas tercatat sebesar Rp3,77 triliun dan aset sebesar Rp6,70 triliun. 

Sebelumnya WOOD berencana melakukan buyback saham dan menyiapkan anggaran Rp50 miliar. Dana tersebut untuk menebus 100 juta saham pada harga pelaksanaan maksimum Rp500 per saham dalam kurun waktu tiga bulan.

Tepatnya, berlaku efektif sejak Kamis, 9 Maret 2023 hingga Jumat, 9 Juni 2023. Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan untuk itu perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek.  

Pembelian kembali diharapkan dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar fluktuatif, selain memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham perseroan secara fundamental.

Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (27/4/2023) saham WOOD berada di level Rp424 per saham atau turun sebesar 0,47 persen. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp2,73 triliun. Sepanjang perdagangan sebanyak 2,78 juta saham diperdagangkan dengan total nilai mencapai Rp1,19 miliar dalam 334 kali transaksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper