Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Pabrik, WOOD Targetkan Pendapatan Tumbuh 25 Persen pada 2022

Emiten furnitur PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) memproyeksikan penjualan tahun ini bisa tumbuh mencapai 25 persen
Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) Wang Sutrisno (dari kanan) bersama Asisten Direktur Clarissa Rusli, dan Direktur Pemasaran Widjaja Karli memperkenalkan produk perseroan, seusai rapat umum pemegang saham, di Surabaya, Senin (4/6/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Direktur Keuangan PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) Wang Sutrisno (dari kanan) bersama Asisten Direktur Clarissa Rusli, dan Direktur Pemasaran Widjaja Karli memperkenalkan produk perseroan, seusai rapat umum pemegang saham, di Surabaya, Senin (4/6/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menargetkan pertumbuhan penjualan 25 persen seiring dengan rencana perseroan meningkatkan kapasitas produksi building component.

Sekretaris Perusahaan WOOD Wendy Zhang menyampaikan WOOD mengakuisisi pabrik di Lumajang seluas 2,3 hektare yang dapat meningkatkan kapasitas produksi segmen building component sebesar 20 persen. Sepanjang 2021 WOOD membukukan total penjualan senilai Rp5,42 triliun, naik 84,9 persen year-on-year (yoy) dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan penjualan berasal dari kontribusi ekspor khususnya ke pasar AS yang menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan, yakni sebesar 91,4 persen dari total penjualan.

"Segmen building component menyumbang 66,3 persen dari total penjualan, bertumbuh 184 persen secara tahunan," paparnya, Jumat (15/7/2022).

Direktur Integra Indocabinet, Wang Sutrisno mengatakan pada tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp5,42 triliun atau naik 85 persen dibandingkan 2020.

“Capaian penjualan tahun lalu juga melebihi target awal hingga 50 persen,” katanya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (15/7/2022).

Dia mengatakan dari total penjualan tahun lalu, kontribusi produk yang terbesar adalah dari segmen building component seperti pintu atau kusen kayu yang mencapai 65 persen, sisanya dikontribusi oleh produk furnitur. 

“Penjualan building component sendiri mengalami peningkatan hingga 184 persen dari tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Wang melanjutkan, di tahun ini hingga kuartal I saja, penjualan emiten berkode saham WOOD ini telah Rp1,98 triliun atau mengalami pertumbuhan 116,6 persen (yoy). Pertumbuhan yang signifikan ini dipicu oleh meningkatnya penjualan ekspor yang mencapai 114,3 persen (yoy).

“Pertumbuhan yang signifikan ini didukung oleh permintaan pasar Amerika Serikat yang menguat untuk produk furnitur dan building component yang mencatatkan pertumbuhan 118,7 persen,” jelasnya.

Pertumbuhan penjualan ekspor ke pasar lain seperti Asia dan Eropa tumbuh masing-masing 43,1 persen dan 12,9 persen. Secara bersamaan, penjualan di pasar domestik di kuartal I/2022 juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

Untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini, perseoan akan mecari ceruk pasar baru di AS yang memang merupakan pasar potensial bagi WOOD. Begitu juga di negara lain, perseroan akan menjajaki pasar di Eropa.

“Adanya konflik Ukarina dan Rusia membuat ekspor produk dari Asia ke Eropa terhenti. Namun kami yakin selalu ada peluang di tengah hambatan," imbuhnya.

Menurut Wang, Indonesia juga memiliki posisi keunggulan di sektor furnitur dan component building, yakni ketersediaan bahan baku kayu yang melimpah. Hal ini membuat perseroan mampu menawarkan harga jual yang kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper