Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produk kayu PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) berencana membidik peluang ekspor ke pasar Eropa, seiring konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang masih terus berlangsung.
Sekretaris Perusahaan WOOD Wendy Zhang mengatakan, selama pandemi dan konflik Rusia-Ukraina terjadi, supply chain sejumlah industri menjadi terdampak, salah satunya industri kayu. Pasalnya, Rusia merupakan pengekspor kayu yang cukup signifikan di pasar global.
“Beberapa pasar di Eropa menjadi terbuka setelah diberlakukannya sanksi terhadap Rusia,” jelas Wendy dalam acara paparan publik virtual, Jumat (15/7/2022).
Rusia merupakan penghasil kayu ke berbagai negara di Eropa dan Amerika, namun sejak diberlakukannya sanksi ekspor, pasar pun menjadi teralihkan.
Wendy melanjutkan, Brazil menjadi salah satu kompetitor segmen kayu yang tengah mengalihkan pasar dari Amerika ke Eropa.
Karenanya, WOOD melihat adanya peluang besar bagi perseroan untuk melakukan hal serupa dengan menjajaki pasar Eropa.
Baca Juga
“Saat ini kami sedang menjajaki pasar Eropa, tidak hanya segmen building component tetapi juga pasar segmen lain yang ada di Eropa,” imbuh Wendy.
Selain pasar Eropa yang menjadi alternatif tujuan ekspor WOOD setelah Amerika, perseroan juga akan membidik pasar domestik khususnya kawasan Jakarta.
Wendy menilai, potensi pasar di Jakarta jauh lebih besar daripada Surabaya tempat WOOD berdomisili. Ke depan, perseroan akan merencanakan strategi bisnis yang lebih agresif di ibu kota.
“Kami mencoba buka pasar di Jakarta dengan lebih agresif, bukan hanya toko fisik tetapi juga hadir di beberapa platform e-commerce, masuk ke proyek-proyek, serta strategi marketing dengan endorsement selebgram,” pungkasnya.
WOOD optimistis dapat menjalankan sejumlah strategi bisnis di tahun ini, meski anggaran dana belanja (capex) tidak digunakan untuk ekspansi.
Pada 2022, manajemen WOOD berencana melakukan diversifikasi khususnya ke segmen forestry atau kehutanan seiring dengan wood future index atau lumber di AS yang berpotensi meningkat.
Sebagai informasi, WOOD telah melakukan konsesi hutan produksi seluas 163.425 hektare dengan kapasitas produksi rata-rata 90.000 meter kubik per tahun.
Di sisi manufaktur, perseroan memiliki dua produk utama yaitu furnitur dengan kapasitas 49.688 cycle per minute (cpm) dan building component 389.000 cpm.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (15/7/2022) saham WOOD terpantau meningkat 0,90 persen ke level Rp560.
Sepanjang perdagangan, Integra Indocabinet dengan kapitalisasi pasar Rp3,56 triliun tersebut bergerak di kisaran Rp550 hingga Rp570 dan mencatatkan transaksi 5,17 juta saham senilai Rp2,9 miliar.