Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Saham Ini Diprediksi Cuan saat IHSG Rawan Profit Taking

BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham BMRI, AMRT, INKP, SRTG, ANTM, dan PWON.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi rawan profit taking atau aksi ambil untung dari investor pada perdagangan Kamis (27/4/2023), setelah ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan IHSG diproyeksi mengalami peluang rebound terbatas dengan tren bullish, selama di atas 6.815. Jika IHSG bisa ditutup harian di bawah 6.815, maka masih berpeluang terkoreksi dengan target 6.752 dan 6.641. Namun apabila IHSG berakhir di atas 6.815, peluang menuju 6.868 dan 6.961. 

"Level resistance IHSG hari ini berada 6.936, 6.961, 6.991, 7.060, dengan support 6.897, 6.861, 6.812, 6.784. Sementara perkiraan range di 6.860-6.960," terang Andri dalam riset harian, Kamis, (27/4/2023).

Pada Rabu, (26/4/2023), Wall Street mencatat pergerakan yang variatif. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,68 persen, begitu juga dengan 

S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,38 persen, namun di sisi lain indeks Nasdaq menguat sebesar 0,47 persen.

Kekhawatiran investor terhadap First Republic Bank melebihi kegembiraan mereka terhadap kinerja perusahaan Big Tech. Saham First Republic Bank turun hampir 30 persen. Di sisi lain saham Microsoft naik lebih dari 7 persen, setelah menyampaikan kinerja kuartalan terakhir yang melebihi ekspektasi. 

Sementara itu, Bursa Asia Pasifik mengalami koreksi. Kemarin sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mencatat pelemahan, dengan pelemahan cukup signifikan di antaranya dicatat oleh Nikkei dan FTSE Bursa Malaysia KLCI. Sedangkan di sisi lain IHSG dan Hang Seng menguat.

Sentimen dari bursa AS pada malam sebelumnya yaitu munculnya kembali kekhawatiran terhadap perbankan turut mempengaruhi pergerakan bursa regional.

Adapun, Australia melaporkan inflasi sebesar 7 persen secara year-on-year (YoY) pada kuartal I/2023, turun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 7,8 persen YoY, inflasi ini juga menjadi yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir.

Berikut 6 saham pilihan BNI Sekuritas untuk perdagangan hari ini:

BMRI, PT Bank Mandiri Tbk. 

  • Resist: 5.250/5.350/5.475/5.600. 
  • Support: 5.125/5.050/4.910/4.850. 
  • Rekomendasi: BUY 5.100 - 5.200 target 5.350/5.425 stop loss below 4.910.

AMRT, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. 

  • Resist: 2.950/2.990/3.060/3.120. 
  • Support: 2.860/2.820/2.740/2.650. 
  • Rekomendasi: BUY IF BREAK 2.910 target 2.990/3.050 stop loss di bawah 2.780.

INKP, PT Indah Kiat Pupl & Paper Tbk. 

  • Resist: 8.000/8.175/8.375/8.500. 
  • Support: 7.850/7.750/7.525/7.400. 
  • Rekomendasi: BUY IF BREAK 7.900 target 8.175/8.375 stop loss di bawah 7.700.

SRTG, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

  • Resist: 1.915/1.950/1.985/2.025. 
  • Support: 1.860/1.805/1.740/1.690. 
  • Rekomendasi: BUY IF BREAK 1.885 target 1.915/1.985 stop loss di bawah 1.805.

ANTM, PT Aneka Tambang Tbk. 

  • Resist: 2.130/2.160/2.210/2.320. 
  • Support: 2.090/2.060/2.000/1.900. 
  • Rekomendasi: BUY 2.080-2.100 target 2.130/2.150 stop loss di bawah 2.000.

PWON, PT Pakuwon Jati Tbk. 

  • Resist: 495/505/515/550. 
  • Support: 486/478/466/440. 
  • Rekomendasi: SPECULATIVE BUY target 495/500 stop loss di bawah 450.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper