Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Minat Green Bond, Manajer Investasi Butuh Waktu

Instrumen investasi green bond dinilai masih tergolong baru bagi investor Indonesia sehingga perlu waktu meningkatkan minat pelaku pasar.  
Pembangkit listrik tenaga angin di China/ Bloomberg
Pembangkit listrik tenaga angin di China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penerbitan obligasi hijau atau green bond mulai dilirik korporasi sebagai sumber pendanaan dengan adanya dukungan pemerintah untuk bergeser ke energi baru terbarukan. 

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan minat pelaku pasar terhadap green bond saat ini masih harus dianalisis lebih lanjut karena belum banyak yang menerbitkannya lantaran tergolong instrumen baru. 

"Untuk green bond harusnya minat ada karena ada kebutuhan institusi, seperti kebutuhan institusi perbankan. Karena masih relatif baru sehingga butuh waktu," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (26/4/2023). 

Menurutnya, yang akan membuat green bond menarik adalah kemampuan bayar yang tinggi. Adapun, untuk membuat green bond lebih diminati, Manajer Investasi berharap diberikan waktu yang cukup untuk melakukan proses pengajuan obligasi hijau tersebut sebagai bagian dari underlying produk investasinya. 

"Harapannya ada waktu yang cukup karena bagi MI untuk pengajuan terproteksi itu butuh waktu cukup panjang," ujarnya. 

Mengutip OCBCgreen bond adalah pembiayaan bagi usaha yang bergerak di sektor berkelanjutan sebagai wujud atas kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan melalui investasi di obligasi dan telah diatur di dalam Peraturan OJK atau POJK Nomor 60/POJK/207.

Green bond digunakan dengan tujuan mendukung proyek-proyek yang berwawasan lingkungan. Green bond adalah efek bersifat utang di mana dana hasil penerbitannya digunakan untuk pembiayaan sebagian atau seluruh Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Adapun yang dimaksud KUBL adalah kegiatan usaha atau lainnya dengan tujuan untuk melindungi, memperbaiki, maupun meningkatkan kualitas atau fungsi lingkungan.

Baru-baru ini, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengungkapkan rencananya untuk menerbitkan surat utang berwawasan hijau atau green bond senilai US$400 juta dengan kupon 5,15 persen per tahun.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Geothermal Energy Muhammad Baron memaparkan bahwa PGEO telah menyelesaikan roadshow dan pembentukan harga (pricing) untuk penerbitan green bond senilai US$400 juta. Surat utang tersebut memiliki bunga sebesar 5,15 persen per tahun dan jatuh tempo pada 2028.

“Dana bersih yang diperoleh dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan perseroan antara perseroan dengan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal dan PT Bank Mandiri [Persero] Tbk. sebagai facility agent yang akan jatuh tempo pada 23 Juni 2023,” ungkapnya. 

Rencana penggunaan dana tersebut, lanjutnya, telah sesuai dengan kriteria kelayakan yang telah ditetapkan dalam kerangka pendanaan hijau atau Green Financing Framework perseroan.

Adapun, aksi tersebut juga merupakan kelanjutan dari penggalangan dana PGEO lewat IPO senilai Rp9,06 triliun pada Februari 2023.

Selain itu, sebelumnya emiten PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) juga pernah mengungkapkan rencana melakukan penerbitan green bond pada tahun ini, seiring dengan kebutuhan Perseroan untuk pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT).

Rencananya, dalam penerbitan green bond tersebut TGRA akan mengeluarkan obligasi sebesar Rp300 miliar hingga Rp1 triliun. Selain green bond, emiten bersandi TGRA itu juga berencana akan melakukan rights issue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper