Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali menuju level psikologis US$2.000 pada penutupan perdagangan Senin (24/4/2023), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, karena dolar melemah menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga AS yang disoroti pelaku pasar.
Melansir Antara, Selasa (25/4/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek US$9,30 atau 0,47 persen menjadi ditutup pada US$1.999,80 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.001,20 dan jatuh sekitar 2,50 persen dari puncak 13 April di sekitar US$2.050,00.
Emas berjangka sempat melemah US$28,60 atau 1,42 persen menjadi US$1.990,50 pada Jumat (21/4/2023), setelah naik US$11,80 atau 0,59 persen menjadi US$2.019,10 pada Kamis (20/4/2023), dan merosot US$12,40 atau 0,61 persen menjadi US$2.007,30 pada Rabu (19/4/2023).
Dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS keduanya berbalik lebih rendah pada Senin (24/4/2023) setelah rebound minggu lalu dari posisi terendah satu tahun.
Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menambah seperempat poin, yang bakal menjadi kenaikan suku bunga kesepuluh dalam waktu kurang dari 15 bulam dalam pertemuan Mei mendatang, membawa suku bunga ke puncak 5,25 persen dari era pandemi hanya 0,25 persen.
"Emas mencoba untuk kembali ke tempatnya semula, di atas level US$2.000 per ounce," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Baca Juga
Menurutnya, pelemahan dolar membantu mengirim emas lebih tinggi karena investor mulai lebih percaya bahwa The Fed akan memberikan lebih banyak penurunan suku bunga tahun depan.
Level US$2.000 tetap menjadi titik harga psikologis penting untuk emas. Para analis pasar berpendapat bahwa emas sedang dalam koreksi. Karena kepercayaan diri pasar masih rapuh, emas sebagai safe haven akan tetap menarik bagi investor untuk sementara waktu.
Investor juga menunggu laporan produk domestik bruto AS yang akan dirilis pada Kamis (27/4/2023).
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 25,30 sen atau 1,01 persen, menjadi ditutup pada US$25,311 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot US$41 atau 3,60 persen, menjadi menetap pada US$1.097,70 per ouce.