Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Adhi Commuter (ADCP) Merana, Laba dan Pendapatan Terkoreksi

PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) mencatatkan penurunan laba bersih 10,32 persen hingga kuartal I/2023.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.
Jajaran direksi PT Adhi Commuter Properti Tbk. berfoto bersama dalam paparan publik IPO di Jakarta, Jumat (12/11/2021)./ Bisnis-Dwi Nicken Tari.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) mencatatkan penurunan laba bersih 10,32 persen hingga kuartal I/2023. Penurunan terjadi seiring merosotnya pendapatan 28,88 persen sampai tiga bulan pertama 2023.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, ADCP mencatatkan pendapatan sebesar Rp133,24 miliar pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan tersebut turun 28,88 persen dari Rp187,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Pendapatan ADCP terdiri dari segmen properti yang mencapai Rp94,43 miliar atau turun 39,38 persen, segmen hotel Rp25,86 miliar atau naik 25,37 persen, dan dari operasi bersama sebesar Rp12,95 miliar atau naik 18,42 persen.

Pendapatan dari segmen properti ADCP berasal dari penjualan Adhi City Sentul, LRT City Sentul, Cisauk Point, dan LRT City Bekasi Timur Eastern Green. Sementara pendapatan hotel berasal dari Hotel GrandDhika yang terletak di Jakarta, Medan, dan Semarang.

Selanjutnya untuk pendapatan dari operasi bersama berasal dari proyek LRT City Jatibening yang menggandeng PT Urban Jakarta Propertindo (UJP).

Menurunnya pendapatan usaha ADCP juga diikuti oleh turunnya beban pokok ADCP sebesar 34,81 persen menjadi Rp97,72 miliar hingga kuartal I/2023 dibandingkan dengan Rp149,91 miliar secara YoY.

Laba kotor ADCP tercatat menurun 5,15 persen dari Rp37,45 miliar menjadi Rp35,52 miliar secara YoY.

Penurunan ini juga terjadi pada laba bersih tahun berjalan sebesar 10,32 persen dari Rp17,4 miliar menjadi Rp15,6 miliar sampai tiga bulan pertama 2023.

Adapun hingga akhir Maret 2023, ADCP mencatatkan jumlah aset senilai Rp6,32 triliun atau naik dibandingkan Rp6,32 triliun pada akhir Desember 2022.

Jumlah liabilitas ADCP juga turun menjadi Rp3,85 triliun per 31 Maret 2023 dari Rp3,86 triliun per 31 Desember 2022.

Sementara itu, jumlah ekuitas ADCP mencapai Rp2,47 triliun sampai kuartal I/2023. Naik dari Rp2,45 triliun pada akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi penurunan 88,53 persen dari Rp235,01 miliar menjadi Rp26,95 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama ADCP Rizkan Firman mengatakan dari capaian Rp235 miliar tersebut sebanyak 89 persen berasal dari lini bisnis properti, sedangkan 11 persen berasal dari lini bisnis hotel. Selain itu, proyek yang berkontribusi besar terhadap marketing sales adalah Adhi City Sentul, LRT CITY Jatibening, dan LRT CITY sebesar Sentul.

“ADCP berhasil mencapai marketing sales sebesar Rp235 miliar di kuartal I/2023 . Lini bisnis properti mendominasi sebesar 89 persen dan lini bisnis hotel berkontribusi sebesar 11 persen,” ujar Rizkan kepada Bisnis, Minggu (16/4/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan ADCP semakin optimistis dengan prospek bisnis pada 2023. Hal ini dengan adanya beberapa katalis positif seperti tingginya minat masyarakat terhadap hunian berkonsep transit oriented development (TOD).

Beberapa lokasi pengembangan ADCP yang sudah habis terjual adalah Tower Accordion LRT CITY Jatibening, LRT CITY Tebet, Tower Sapphire Cisauk Point-Member of LRT CITY, dan Cluster Bhumi Anvaya ADHI CITY Sentul.

Katalis positif lainnya adalah dengan mulai beroperasinya light rail transit (LRT) Jabodebek fase 1 secara komersial pada tahun ini. Beroperasinya LRT ini dinilai akan turut mendorong penjualan dari ADCP.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper