Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bengkel pesawat milik Grup Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. (GMFI) menorehkan kinerja gemilang sepanjang 2022 dengan mencatatkan laba bersih US$3,57 juta atau setara Rp53,57 miliar (asumsi kurs Rp15.000/dolar AS).
Berdasarkan laporan keuangan, GMFI berhasil membalikkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$3,57 juta, dibanding tahun 2021 yang menderita rugi US$127,39 juta.
Capaian laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar US$238,7 juta atau sekitar Rp3,58 triliun pada 2022. Angka itu naik 13,34 persen secara year-on-year (yoy) dibanding 2021 sebesar US$210,59 juta.
Secara rinci, pendapatan GMFI ditopang oleh segmen segmen reparasi dan overhaul pesawat yang berkontribusi sebesar US$174,8 juta, maintenance US$44,12 juta, dan operasi lainnya US$19,77 juta.
Selain itu, laba bersih perseroan juga didapat berkat efisiensi pada beban perusahaan. Beban usaha yang salah satunya terdiri beban subkontrak turun 14,94 persen menjadi US$46,57 juta, dibanding tahun 2021 sebesar US$54,76 juta.
Kemudian, beban operasional juga berhasil dipangkas 32,13 persen menjadi US$20,95 juta pada 2022, dibanding tahun sebelumnya US$30,87 juta.
Baca Juga
Berdasarkan neraca, total aset GMFI turun tipis 1,7 persen menjadi US$390,65 juta atau sekitar Rp5,85 triliun pada 2022, dibanding 2021 sebesar US$397,41 juta.
Liabilitas perseroan turun menjadi US$721,68 juta dibanding 2021 sebesar US$735,77 juta. Sedangkan ekuitas GMFI sebesar US$331,02 juta pada 2022, dibanding tahun sebelumnya US$338,35 juta.