Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda (GIAA) Minta Target Tinggi dari GMFI dan Citilink pada 2023

Garuda Indonesia (GIAA) meminta kontribusi pendapatan yang lebih besar pada 2023 dari Citilink dan GMFI.
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia
Garuda Indonesia Bermasker /Garuda Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menargetkan kontribusi pendapatan dari dua anak usahanya, Citilink Indonesia dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) lebih besar pada 2023.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan kinerja dua anak usahanya tersebut dapat bertumbuh lebih kencang dibandingkan dengan Garuda sebagai induk. Hal ini yang membuat perseroan meminta kontribusi pendapatan dua entitas tersebut lebih besar pada tahun depan.

"Kami minta kepada direksi GMFI dan Citilink, kami minta kontribusinya lebih besar untuk pendapatan Garuda tahun depan, tentu saja dengan cara-cara yang organik dan pantas. Jadi bukan sulap-sulap finansial. Jadi dengan itu kami harapkan dua-duanya akan lebih positif dan fundamentalnya solid," jelasnya dalam paparan publik insidentil, Selasa (27/12/2022).

Lebih jauh, Irfan menerangkan secara EBITDA, kedua anak usahanya ini telah mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III/2022, tetapi karena sejumlah beban dari tahun sebelumnya, masih mencatatkan rugi bersih.

Berdasarkan datanya, Citilink masih mencatatkan rugi per September 2022 sebesar US$3,6 juta, posisi rugi ini telah membaik dan mengalami pertumbuhan 132 persen dari posisi rugi bersih yang lebih dalam pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, GMFI mencatatkan rugi bersih sebesar US$17,79 juta per 30 September 2022. Posisi tersebut menguat 54 persen dibandingkan dengan realisasi edisi yang sama tahun sebelumnya.

"Walaupun pendapatan usaha berkurang, GMFI berhasil menurunkan beban usaha, beban lain-lain dan beban pajak, jadi rugi bersih membaik termasuk restrukturisasi beban bunga terhadap kreditur perbankan," terang Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio.

Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Citilink Indonesia ini menjelaskan arus kas operasi Citilink telah positif sehingga sudah mencatatkan perbaikan.

Namun, dampak ke bottom line yang masih merugi karena adanya kewajiban pembiayaan pesawat power by the hour (pembayaran sewa per jam terbang pesawat) sebagai utang carry over dari 2019. Dia pun berjanji memperbaiki struktur keuangan Citilink ke depan.

Berdasarkan targetnya, Citilink bakal mengoperasikan 58 pesawat pada akhir 2022. Dengan rincian 10 unit A320-200 Neo, 39 unit B737-800, 2 unit A330-900m dab 7 unit ATR72-600.

GMFI berbalik laba

Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi lebih optimistis lagi, dia menjanjikan GMFI dapat berbalik laba bersih pada akhir tahun ini walaupun nilainya tidak terlalu besar.

Pria yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama GMFI ini menerangkan selama periode pandemi 2020 dan 2021, GMFI mengalami kerugian karena minimnya permintaan reparasi pesawat.

Perseroan pun melakukan diversifikasi memperbaiki pesawat militer dan ke reparasi mesin lainnya. Dia menegaskan kapabilitas GMFI pun dikembangkan sehingga memperbaiki kinerja 2022 yang menurutnya sudah mencatatkan EBITDA positif.

"Akhir tahun, kami proyeksikan net income positif tapi kecil, karena masih ada financial charge, banyak kreditur perbankan, juga memang harus kembali restrukturisasi lagi, kami lihat secara operasional produksinya sudah positif, karena ada financial charge juga," jelasnya.

Dia menegaskan pendapatan GMFI bakal dibantu diversifikasi baru dari industri pertahanan dan lain-lain. Selain itu, GMFI juga sudah mulai menerima perawatan jet komersial atau jet pribadi yang sudah berdatangan.

"Sudah masuk pesawat berbadan besar juga ke GMFI, slot maintenance berbadan besar sudah penuh, Garuda dan Citilink kami full ke sana, tahun depan sudah banyak maskapai luar negeri minta slot ke GMFI," tuturnya..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper