Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Khwatir Keputusan The Fed, Harga Bitcoin Merosot

Penurunan 10 persen Bitcoin dalam tiga hari terakhir dari pertengahan US$30.000-an ke level saat ini di US$27.000-an terjadi karena pasar khawatir.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto Bitcoin (BTC) telah bergerak di bawah level US$30.000 selama tiga hari berturut-turut, sedangkanlikuidasi telah melampaui US$150 juta selama kurun waktu itu karena kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global yang tidak pasti. 

Berdasarkan data coinmarketcap, Bitcoin berada di level US$27.630 per koin, meski dalam 24 jam BTC telah naik 1,32 persen tetapi dalam akumulasi sepekan telah anjlok 8,81 persen. Penurunan ini diikuti oleh altcoin lainnya seperti Ethereum yang berada di level US$1.870 per koin atau anjlok lebih dari 10 persen selama sepekan. 

Kemudian koin meme Dogecoin (DOGE) yang ikut melemah 10,79 persen dalam sepekan dan berada di level US$0,08 per koin. 

Menurut data yang disajikan oleh situs web analitik derivatif kripto coinglass.com, likuidasi posisi panjang BTC telah melampaui US$150 juta selama tiga hari terakhir. Penurunan 10 persen Bitcoin dalam tiga hari terakhir dari pertengahan US$30.000-an ke level saat ini di US$27.000-an rendah menandai salah satu periode likuidasi posisi panjang yang paling intens sejak awal tahun.

Tekanan jual dipercepat awal pekan ini ketika harga BTC menembus di bawah support utama di area US$29.000.

Data survei dari AS telah melukiskan gambaran beragam tentang momentum ekonomi di AS, memperkeruh ekspektasi mengenai prospek ekonomi, serta prospek pengetatan The Fed lebih lanjut.

Hal itu diperparah dengan data inflasi Inggris yang jauh lebih panas dari perkiraan telah mendorong imbal hasil AS lebih tinggi pada minggu ini, biasanya negatif untuk aset kripto yang tidak memberikan imbal hasil seperti Bitcoin.

Sementara ketidakpastian yang signifikan tetap tentang berapa kali lagi Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dan kapan akan mulai memotongnya, akhir dari siklus pengetatan The Fed tampaknya akan dekat karena inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi melambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper