Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah aternative coin (altcoin) berpotensi mengikuti penguatan harga Bitcoin (BTC) yang telah menunjukkan performa tinggi sepanjang kuartal I/2023. Saat ini, BTC diperkirakan akan bergerak sideways di rentang US$29.175 hingga US$30.100.
Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 11.00 WIB, Bitcoin berada di level US$30.186 per koin. Posisi ini naik 2,46 dalam 24 jam sementara dalam waktu sepekan koin dengan kapitalisasi pasar terbesar ini meningkat 0,72 persen.
Beberapa Altcoin seperti Ethereum (ETH) menguat 0,40 persen ke level US$2.087 per koin, Polkadot (DOT) menguat 2 persen ke posisi US$6,85 per koin, dan Cardano (ADA) naik 0,63 persen ke level US$0,437 per koin.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan beberapa altcoin berpotensi mengikuti pertumbuhan harga Bitcoin dan menandakan alt season market kripto akan segera dimulai. Penggerak utama lonjakan nilai Bitcoin adalah perilisan angka dan nilai inflasi Amerika Serikat kerap menunjukkan tren yang melambat selama enam bulan berturut-turut.
“Hal ini membuat kepercayaan investor dan pasar tetap tampak menguat terhadap aset kripto, salah satunya adalah Bitcoin,” katanya dalam riset mingguan, dikutip Rabu (19/4/2023).
Panji menjelaskan setelah mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam dua pekan terakhir, maka Bitcoin diprediksi cenderung bergerak di range US$29.175 - 30.500 dalam pekan ini. Investor mulai melakukan aksi profit taking di Bitcoin dan melirik aset kripto di luar Bitcoin untuk menjadi alternatif investasi.
Baca Juga
Menurut Panji, potensi altcoin menguat mulai terlihat dari pergerakan harga ETH yang telah menembus level psikologis US$2.000 mencapai USD2.100 Peningkatan kinerja ETH juga telah mengurangi sedikit dominasi Bitcoin di pasar aset kripto.
Dominasi Bitcoin dapat memberikan gambaran tentang seberapa kuat posisi Bitcoin di pasar aset kripto. Semakin tinggi persentase Bitcoin dominance, semakin besar pengaruhnya terhadap pasar secara keseluruhan.
Ketika Bitcoin dominance tinggi maka altcoin cenderung mengalami penurunan harga. Sebaliknya, ketika Bitcoin dominance rendah maka altcoin cenderung mengalami pertumbuhan harga yang lebih kuat atau dikenal sebagai alt season.
“Bitcoin dominance bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi harga aset kripto. Ada berbagai faktor lain yang dapat mempengaruhi pasar seperti sentimen investor, regulasi pemerintah, adopsi teknologi, dan lain-lain.
Faktor makro seperti kenaikan suku bunga yang disebabkan oleh inflasi dan potensi perkembangan regulasi industri aset kripto Amerika Serikat akan terus membayangi kelanjutan harga aset kripto.
Dalam beberapa pekan kedepan investor akan mencermati rilis data Biro Analisis Ekonomi Amerika Serikat (BEA) pada Jumat (28/4/2023) tentang angka Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Maret akan dirilis.
Data ini menjadi salah satu indikator utama yang digunakan oleh FOMC saat mempertimbangkan tingkat suku bunga selanjutnya dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 2-3 Mei 2023 mendatang.