Bisnis.com, JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra International Tbk. (ASII) menyetujui pembagian dividen senilai Rp552 per saham hari ini, Rabu (19/4/2023). Persetujuan ini menjadikan total dividen ASII selama tahun buku 2022 menjadi Rp640 per saham.
Jumlah keseluruhan dividen ASII ini adalah Rp25,09 triliun, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp88 per saham yang telah dibayarkan pada Oktober 2022.
Sementara itu, sisanya sebesar Rp552 per saham atau total Rp22,35 triliun akan dibagikan ASII pada 19 Mei kepada pemegang saham ASII, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham ASII pada 8 Mei 2023.
Sebagai informasi, rasio pembayaran dividen ASII ini sebesar 85 persen berdasarkan laba bersih sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.
Usulan Direksi ASII atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memungkinkan anak perusahaan ASII, United Tractors, untuk mengusulkan pembagian dividen yang lebih tinggi.
Belanja modal dan investasi konsolidasian Grup untuk tahun 2022 sebesar Rp26,4 triliun, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
Adapun ASII mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar Rp301,4 triliun sepanjang 2022, meningkat 29 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp233,4 triliun.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan Grup Astra mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi.
"Meskipun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk kemungkinan harga komoditas yang lebih rendah, kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek Astra," kata Djony dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut, laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi ASII di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), mencapai Rp30,5 triliun, 51 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp20,1 triliun.