Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. (ASII) akan membagikan total dividen Rp640 per saham atau Rp25,09 triliun dari laba tahun buku 2022. Dividen akan dibagikan pada pemegang saham ASII yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 8 Mei 2023.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), cum dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 4 Mei 2023. Kemudian, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi ASII pada 5 Mei 2023.
Lalu untuk tanggal cum dividen di pasar tunai pada 8 Mei 2023, dan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 9 Mei 2023. Selanjutnya, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 8 Mei 2023, dengan tanggal pembayaran dividen pada 19 Mei 2023.
Sebelumnya, dalam Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (19/4/2023) telah menyetujui pembagian dividen senilai Rp552. Persetujuan ini menjadikan total dividen ASII selama tahun buku 2022 menjadi Rp640 per saham.
Jumlah keseluruhan dividen ASII ini adalah Rp25,09 triliun, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp88 per saham yang telah dibayarkan pada Oktober 2022.
Sementara itu, sisanya sebesar Rp552 per saham atau total Rp22,35 triliun akan dibagikan ASII pada 19 Mei kepada pemegang saham ASII, yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham ASII pada 8 Mei 2023.
Baca Juga
Sebagai informasi, rasio pembayaran dividen ASII ini sebesar 85 persen berdasarkan laba bersih sebesar Rp30,5 triliun, tanpa memperhitungkan penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina.
Usulan Direksi ASII atas dividen final yang lebih tinggi tersebut didasarkan atas tingginya harga batu bara pada tahun 2022 yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memungkinkan anak perusahaan ASII, United Tractors, untuk mengusulkan pembagian dividen yang lebih tinggi.
Belanja modal dan investasi konsolidasian Grup untuk tahun 2022 sebesar Rp26,4 triliun, dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Adapun ASII mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar Rp301,4 triliun sepanjang 2022, meningkat 29 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp233,4 triliun.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengatakan Grup Astra mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi.
"Meskipun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk kemungkinan harga komoditas yang lebih rendah, kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek Astra," kata Djony dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut, laba bersih ASII, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi ASII di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), mencapai Rp30,5 triliun, 51 persen lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp20,1 triliun.