Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan, ASII membukukan pendapatan bersih sebesar Rp82,89 triliun sepanjang kuartal I/2023. Capaian itu naik 15 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp71,87 triliun.
Sementara itu, ASII mencetak laba bersih yang belum disesuaikan dengan nilai wajar investasi GOTO sebesar Rp8,60 triliun dalam kurun Januari—Maret 2023, laba tersebut naik 25 persen dibandingkan kuartal I/2022 sebesar Rp6,85 triliun.
Jika ditilik secara nilai, laba bersih dari segmen alat berat, konstruksi, dan energi menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp3,27 triliun atau naik 27 persen yoy dari Rp2,58 triliun di periode yang sama pada 2022. Kemudian sumbangan jumbo lainnya datang dari bisnis otomotif yang mencetak laba bersih Rp3,02 triliun atau naik 36 persen yoy.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia memproyeksikan segmen otomotif akan kembali berjaya pada tahun ini, sehingga perubahan revenue mix ASII dengan United Tractors (UNTR) sebagai kontributor utama hanya bersifat sementara, mengingat harga batu bara yang mengalami potensi penurunan.
"Melihat potensi penurunan harga batu bara di tahun ini, kami memperkirakan segmen otomotif akan kembali menjadi segmen utama ASII. Kami meyakini segmen otomotif ASII akan memberikan kontribusi pendapatan yang memuaskan pada 2023," ujar Pebe Peresia dalam risetnya dikutip Rabu, (19/4/2023).
Baca Juga
Menurutnya, hal itu didukung oleh outlook penjualan otomotif yang cukup baik seperti penjualan mobil diproyeksikan stabil di 1 juta unit secara nasional, sementara penjualan sepeda motor diperkirakan naik ke 5.5 juta unit dan posisi ASII sebagai market leader, baik di sektor roda empat melalui brand Toyota dan Daihatsu, maupun roda dua melalui Astra Honda Motor (AHM).
Dari sisi aksi korporasi, ASII menyetujui pembagian dividen senilai Rp552 per saham dari hasil Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) hari ini, Rabu (19/4/2023).
Jumlah keseluruhan dividen ASII tersebut adalah Rp25,09 triliun, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp88 per saham yang telah dibayarkan pada Oktober 2022.
"Di samping pembagian dividen, kami melihat ASII akan memanfaatkan cashnya yang cukup besar untuk terus melakukan investasi di berbagai sektor industri," tambahnya.
Beberapa dari aksi investasi yang dilakukan ASII di sepanjang 2022 antara lain akuisisi 49.56 persen saham Bank Jasa Jakarta yang akan dikembangkan menjadi bank digital, akuisisi 7,5 persen saham RS Hermina (HEAL), serta investasi di Paxel senilai ratusan miliar.
"Dengan beberapa faktor yang kami jabarkan tersebut, kami mempertahankan rekomendasi buy untuk ASII dengan target price [TP] Rp7.500, merefleksikan 10,7 kali price earning pada 2023," tandas Pebe.