Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos ADRO Boy Thohir Jalan-jalan ke Markas CATL China, Mau Kerja Sama?

Bos Adaro Energy Indonesia (ADRO) Garibaldi Boy Thohir berbincang-bincang dengan CEO CATL Robin Zeng di Ningde, China.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir menyampaikan baru saja mengunjungi kantor pusat produsen baterai kendaraan listrik Contemporary Amperex Technology (CATL) di Ningde, China dan menemui Chief Executive Officer (CEO) CATL Robin Zeng.

Boy Thohir bercerita dirinya tertarik mengunjungi Negeri Tirai Bambu tersebut untuk melihat perkembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di sana. Ketertarikan Boy Thohir ke kendaraan listrik ini menurutnya sesuai dengan strategi besar Adaro ke arah yang lebih hijau. 

"Saya pergi ke CATL, itu calon partner kami di Kalimantan Utara. Dia the biggest battery manufacturing in the world," kata Boy Thohir di Jakarta, Rabu (19/4/2023). 

Boy Thohir menyebut saat ini CATL menguasai 35-36 persen market share baterai lithium ion di dunia. Menurutnya, 1 dari 3 mobil listrik di dunia saat ini menggunakan baterai dari CATL. 

Boy melanjutkan dirinya melihat kaitan antara baterai listrik dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan dalam 5-10 tahun ke depan untuk menjadi negara maju. Pasalnya, China membutuhkan Indonesia untuk memproduksi baterai. 

Kebutuhan China akan Indonesia tersebut menurut Boy dikarenakan oleh tiga hal, pertama, bahan baku untuk pembuatan baterai ada di Indonesia. 

Kedua, tenaga kerja Indonesia yang lebih murah dibandingkan dengan China. Ketiga, China menyadari dimusuhi oleh negara-negara barat, dan harus mencari tempat yang netral.

"Jadi perfect semua. Di lain sisi, ini kesempatan kita juga karena mereka ga boleh 100 persen. Tinggal memang perlu keberanian dari kita," tutur Boy.

Sebagai informasi, ADRO memiliki beberapa proyek yang akan dilakukan di kawasan industri di Kaltara, seperti proyek smelter aluminium, PLTU, serta PLTA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper