Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Prediksi Bos ADRO Boy Thohir soal Harga Batu Bara 2023

Bos Adaro Energy (ADRO) Garibaldi Boy Thohir memperkirakan harga batu bara tahun 2023 tidak akan setinggi tahun lalu.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir memperkirakan harga batu bara pada 2023 tidak akan setinggi dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. 

Menurutnya harga batu bara tidak bisa diprediksi. Dia menjelaskan sekitar 2,5 tahun yang lalu ketika pandemi, harga batu bara anjlok dan membuat ADRO gencar melakukan efisiensi.

"Kami fokus saja di efisiensi dan segala macam, karena waktu Covid-19 mulai, harga batu bara anjlok," kata Boy ditemui di Jakarta, Selasa (18/4/2023). 

Setelah itu, pada 2022 harga batu bara merangkak tinggi akibat adanya perang Rusia-Ukraina. Berkaca dari situasi yang tak menentu, Boy Thohir memprediksi harga batu bara tidak akan sebagus dibandingkan tahun lalu. 

"Kami lakukan efisiensi terus. Tapi sekali lagi, tidak ada yang bisa prediksi. Seperti siapa yang bisa menyangka kejadian Ukraina-Rusia," ucapnya.

Adapun Boy Thohir menuturkan penjualan dan produksi batu bara ADRO hingga kuartal I/2023 masih sejalan dengan target perseroan. Meskipun curah hujan pada kuartal I/2023 lebih lebat, ADRO optimistis produksi di kuartal II/2023 dan kuartal III/2023 dapat menutupi kekurangan produksi di kuartal I/2023. 

Sebelumnya, manajemen Adaro menargetkan dapat menjual batu bara sebanyak 62 juta ton atau maksimum mencapai 64 juta ton pada 2023. 

Penjualan itu akan terdiri dari 58 juta ton hingga 60 juta ton batu bara termal. Lalu sekitar 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton batu bara metalurgi dari Adaro Minerals.

Sementara itu, Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton pada 2022. Jumlah itu setara dengan kenaikan 19 persen dari 52,70 juta ton pada tahun lalu. Selain itu, torehan tersebut melampaui panduan yang ditetapkan pada kisaran 58-60 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper