Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antrean IPO 2023 Masih Panjang, Intip Bocoran BEI

Sebanyak 49 perusahaan masih mengantre untuk menggelar penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Antrean perusahaan yang ingin menggelar penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih panjang.

Otoritas Bursa melaporkan terdapat 49 perusahaan yang mengantre IPO atau masuk dalam pipeline pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO). 

Adapun, calon emiten tersebut didominasi oleh sektor konsumer siklikal.

Secara terperinci, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam antrean IPO tersebut terdiri atas 10 perusahaan dari sektor konsumer siklikal, 7 perusahaan teknologi, masing-masing 6 perusahaan di sektor bahan baku dan konsumer non siklikal, 5 perusahaan transportasi dan logistik, 5 perusahaan properti dan real estate, 3 perusahaan industrial, 2 perusahaan infrastruktur, 2 finansial, 2 perusahaan sektor energi, dan 1 perusahaan sektor kesehatan. 

Sementara itu, jika melihat berdasarkan klasifikasi aset perusahaan maka 5 perusahaan memiliki aset skala kecil di bawah 50 miliar, 28 perusahaan aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar dan 16 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar.

Saat ini, pada laman e-ipo terdapat tiga perusahaan yang berada dalam masa offering dan enam perusahaan dalam masa bookbuilding. Tiga perusahaan merupakan sektor konsumer siklikal, tiga perusahaan sektor teknologi, masing-masing satu di sektor bahan baku, industri, dan transportasi logistik. 

Di sisi lain, BEI mencatatkan sampai dengan 14 April 2023 terdapat 33 emisi dari 28 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan 18 perusahaan dari sektor finansial, 3 perusahaan sektor energi, 6 perusahaan sektor industri, 4 perusahaan sektor infrastruktur, dan 1 perusahaan sektor transportasi logistik. 

Hingga saat ini, telah diterbitkan 27 emisi dari 25 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp31 Triliun. 

Kemudian, dalam catatan pipeline aksi rights issue, BEI mencatat aksi korporasi didominasi oleh sektor konsumer siklikal dan finansial sebesar 31,82 persen atau tujuh perusahaan disusul oleh konsumer nonsiklikal dan energi. 

Pada penerbitan rights issue per tanggal 14 April 2023 telah terdapat 14 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp14,2 Triliun. Serta masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper