Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak tiga emiten yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Era Digital Media Tbk. (AWAN), dan PT Menn Teknologi Tbk. (MENN) akan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) esok, Selasa (18/4/2023). Lalu, bagaimana prospek ketiga saham ini?
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan untuk MBMA, prospek dari saham ini cukup menarik seiring dengan perkembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"Perkembangan ini didukung oleh potensi kenaikan demand nikel, seiring dengan dukungan kebijakan pemerintah yang memiliki target kapasitas produksi baterai EV hingga 140 MW pada 2030," kata Nico kepada Bisnis, Senin (17/4/2023).
Di samping itu, lanjut dia, sumber daya dan cadangan nikel MBMA cukup melimpah dan posisi MBMA cukup kuat, di mana merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), sehingga dukungan induk cukup kuat. Kinerja keuangan MBMA menurut Nico juga ditopang oleh kontribusi laba dari entitas anak.
"Cuma kami lihat yang menjadi risiko itu dari sisi penjualan produksi NPI seluruhnya ke Tsingsan, di mana tidak ada diversifikasi klien, beban bunga yang cukup besar yang menandakan utangnya yang cukup besar," ucapnya.
Namun, menurutnya untuk tingkat likuiditas dan solvabilitas dari saham MBMA masih cukup kuat. Menurutnya hal ini menjaga kinerja MBMA secara jangka pendek dan jangka panjang.
Baca Juga
Sementara untuk dua saham teknologi, yakni AWAN dan MENN, Nico melihat kedua saham ini memiliki prospek yang baik, karena tujuan pendanaan juga lebih kepada arah ekspansi.
"Namun ketika kita berbicara sektor teknologi, yang harus diperhatikan tentu uniknya bisnis yang dimilikinya, serta seberapa besar tingkat kebutuhan user terhadap layanan tersebut. Karena dengan begitu investor akan menilai seberapa besar ekosistem yang diciptakan oleh suatu produk tersebut," tuturnya.