Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (11/4/2023) dengan menguat 0,59 persen ke posisi 6.811,31 setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi. Adapun saham GOTO juga mampu rebound setelah sempat berkutat di zona merah pada awal pembukaan.
Berdasarkan data RTI, IHSG naik 40,07 poin dan mencapai posisi tertingginya saat penutupan, sementara posisi terendah berada di 6.738,76. Terdapat 300 saham yang menguat, 221 saham berakhir di zona merah, dan sisanya 200 saham berada di posisi yang sama dengan penutupan kemarin.
Kenaikan IHSG terutama didorong oleh menguatnya sektor teknologi yang naik 1,91 persen. Saham-saham berkapitalisasi besar seperti GOTO menguat 5,32 persen sehingga parkir di Rp99. Kemudian EMTK naik 0,65 persen dan BUKA menguat 0,85 persen.
Sektor properti juga menguat 1,79 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar yang terapresiasi 1,66 persen dan transportasi naik 0,83 persen.
Sementara itu, sektor consumer cyclical dan non-cyclical kompak melemah dengan dengan penurunan sebesar 0,33 persen dan 0,39 persen.
Di antara emiten big caps, selain GOTO yang naik paling tinggi, ASII juga menguat 1,67 persen ke level Rp6.075. Selanjutnya BBNI, BBRI, dan BBCA menguat masing-masing 0,54 persen, 0,41 persen, dan 0,28 persen.
Baca Juga
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak variatif di tengah kondisi ekonomi dalam negeri yang solid, sementara pasar masih menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan rilis jelang akhir pekan ini.
Di sisi lain, data terbaru Bank Indonesia (BI) dalam Survei Konsumen memperlihatkan bahwa keyakinan konsumen pada Maret 2023 meningkat dibandingkan pada bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari IKK Maret 2023 sebesar 123,3, lebih tinggi dibandingkan dengan 122,4 pada Februari 2023. Bahkan lebih tinggi dari capaian Januari 2023, yaitu 123,0.
Secara triwulanan, IKK kuartal I/2023 berada di area optimis pada level 122,9, lebih tinggi dibandingkan dengan 119,7 pada kuartal IV/2022.
“Hal ini memberikan indikasi di zona optimistis seiring dengan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” tulis Pilarmas.