Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Multi Makmur Lemindo (PIPA) Mentok ARA, IPO Oversubscribe

Saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) menyentuh Auto Rejection Atas dengan naik 34,29 persen atau 36 poin ke posisi Rp141 per saham dari harga IPO Rp105.
Saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) menyentuh Auto Rejection Atas dengan naik 34,29 persen atau 36 poin ke posisi Rp141 per saham dari harga IPO Rp105. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) menyentuh Auto Rejection Atas dengan naik 34,29 persen atau 36 poin ke posisi Rp141 per saham dari harga IPO Rp105. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Hari pertama perdagangan saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) dengan naik 34,29 persen atau 36 poin ke posisi Rp141 per saham dari harga IPO Rp105 per saham.

Total transaksi saham PIPA Rp2,76 miliar dengan 3.327 kali transaksi. Kapitalisasi pasarnya Rp482,92 miliar.

PIPA resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/4/2023) dengan kelebihan permintaan atau oversubscribe sebesar 109 kali dengan total 23.314 investor, di mana 69 investor berasal dari luar negeri.

PIPA menawarkan 925 juta saham ke publik atau setara dengan 27,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan harga Rp105 per saham. Alhasil, dana segar yang diraih PIPA yaitu Rp97,12 miliar.

Bersamaan dengan hal tersebut, PIPA juga menerbitkan Waran Seri I yang menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma bagi para pemegang saham baru dengan rasio 10:9 atau sejumlah 832,5 juta Waran Seri I serta harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp110.

Direktur Utama PIPA Junaedi mengungkapkan dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan pablik baru di tanah seluas 10.952 m2 di Cikande, Serang, Banten dan kedepannya seluruh kegiatan produksi PIPA akan berpusat di lokasi tersebut.

“Dengan memusatkan kegiatan produksi PIPA ke Cikande selain akan meningkatkan kapasitas dan varian produk pipa PVC, proses produksi PIPA akan menjadi lebih efisien dan semakin maksimal,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (10/4/2023).

Selain itu penggunaan dana tersebut juga akan dipergunakan untuk memperluas jaringan distribusi material dan bahan bangunan, terutama di area Kalimantan dimana peningkatan permintaan akan dipicu dengan adanya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Junaedi mengatakan dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memahami pertumbuhan industri konstruksi, baik secara teknis maupun inovasi bahan bangunan.

Hal itu dapat memberikan manfaat lebih bagi PIPA dan meningkatkan daya saing PIPA dalam industrinya. Sehingga PIPA tidak hanya berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi namun juga terus berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi dan proses produksi.

Selain itu, perluasan produk untuk menghasilkan lebih banyak variasi bahan bangunan berbasis PVC merupakan salah satu faktor yang memiliki prospek masa depan cerah. Hal ini dikarenakan, keuntungan dari bahan PVC yang sangat elastis, harga yang rendah, daya tahan tinggi, dan digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan, seperti: plafon PVC, wallpaper PVC dan lain sebagainya.

Junaedi pun menambahkan bahwa dengan menjadi perusahaan terbuka, PIPA akan lebih dikenal di industrinya, kemudian setiap proses IPO dari awal sampai dengan  saat ini membuat PIPA semakin berkembang secara Good Corporate Governance dan berharap ke depannya dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholders.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper